Libur Belum Pengaruhi Jumlah Kunjungan Hotel

Selasa 29-12-2020,22:21 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Masa suram sektor perhotelan belum berakhir. Libur akhir tahun kali ini pun nampaknya belum memberikan angin segar. Okupansi diprediksi datar. Seiring larangan menggelar perayaan tahun baru.

Maret lalu sejumlah hotel bahkan terpaksa menutup sementara operasional mereka. Akibat kunjungan yang minim. Persentasi yang menginap anljok. Bahkan hanya 10 persen. Pengelola hotel kelimpungan. Merumahkan karyawan, menerapkan sistem sif dilakoni. Meski akhirnya beberapa tetap tumbang. Tutup sementara waktu. Ada yang satu bulan hingga lebih. Harapan ada pada libur Natal dan Tahun Baru 2021. Meski belum juga terjadi peningkatan pengunjung. Hal itu terkait dengan aturan pemerintah daerah dan kondisi terkini. Pasalnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menunjukkan kenaikan. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Timur, Muhammad Zulkifli mengatakan, kunjungan pada Natal dan tahun baru masih belum meningkat. Dan belum berdampak signifikan. "Biasa-biasa saja, karena kan terkait surat edaran gubernur bahwa selama (perayaan) tahun baru tidak boleh melakukan kerumunan, ya tapi kalau ada tamu yang berkunjung kami welcome saja,” kata Muhammad Zulkifli. Menurut dia, bahwa aturan bepergian baik uji swab maupun rapid antigen tidak memberikan dampak signifikan. Karena Kalimantan Timur bukan merupakan pariwisata prioritas seperti Bali, dan sejumlah daerah lainnya. Meski begitu, aturan yang diberlakukan tersebut tak membuat pengunjung membatalkan okupansi hotel maupun tiket ke lokasi tujuan. Karena Kaltim memiliki kelebihan untuk destinasi wisatanya. Di mana provinsi ini mengedepankan pada ekowisata sebagai destinasi unggulannya. Apalagi, banyak wisatawan yang memilih berwisata ke daerah-daerah yang dikelilingi oleh sungai, hutan dan laut. "Kalau saya dengar ada kawan-kawan dari PHRI dan ASITA (Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies) yang akan berlibur ke Derawan, Biduk-Biduk dan juga daerah sekitarnya untuk menghabiskan akhir tahun," ujarnya, baru-baru ini. Ia pun juga tak keberatan untuk mengikuti aturan dari pemerintah. Karena hal tersebut dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona. Bahkan pihaknya siap menerima tamu dari mana saja dikarenakan hotel-hotel di Kaltim juga telah menerapkan Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE). “Kita nggak ada masalah, kan ini yang perlu diubah (hanya) pola pikir masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Ketua PHRI Balikpapan Sahmal Ruhip mengatakan, pada tahun baru dipastikan ada kenaikan. Namun belum bisa dipastikan berapa besar kenaikannya. "Kita tidak bisa prediksi berapa kenaikannya. Karena ada larangan merayakan," sebutnya. Terpisah, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kamar Dagang Industri (Kadin) Kaltim Alex Soemarno mengatakan, bahwa libur akhir tahun belum dapat memulihkan geliat ekonomi saat ini secara masif akan tetapi secara parsial. “Tanggung jawab ini beriringan, pemerintah menyiapakan sarana prasana dan komunikasi, kasur rumah sakit, dan perawatan secara garis besar pemerintah sudah lakukan,” ujarnya. Alex juga mengapresiasi atas kinerja pemerintah yang sudah melakukan upaya penanggulangan baik secara kesehatan dan memulihkan ekonomi. Program yang dilaksanakan pemerintah kepada masyarakat di tengah pandemi seperti Bantuan Langsung Tunai, Bantuan Sosial dan lainnya melalui refocusing anggaran. Apresiasi juga kepada masyarakat atas perjuangan untuk tidak menyerah selama pandemi. “Berbesar hatilah bahwa rakyat indonesia itu dalam keadaan sekarang (sedang) dihantui penyakit (akan tetapi) tidak serta merta terpuruk, jadi banyak yang jual makanan dan saya yakin mereka pejuang ekonomi ini (akan membantu) pemulihan ekonomi,” imbuhnya. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait