Suara tembakan itu terjadi sekitar pukul 04.30. Berarti tiga jam setelah mobil itu diparkir. Setidaknya begitulah menurut cerita Betsy Williams kepada CNN.
Betsy tinggal di lantai 4 apartemen paling dekat dengan mobil besar itu. Persis di sebelah mobil-bom itu parkir.
Sepagi itu Betsy masih tidur nyenyak. Hanya mengenakan piyama. Tanpa apa-apa lainnya. Dia berniat baru akan bangun jam berapa pun –kalau matanya sudah tidak mau tidur lagi.
Sepanjang hari Natal 25 Desember itu Betsy tidak akan ke mana-mana. Dia berniat akan di kamar saja. Dan hanya akan terus pakai piyama saja. Sepanjang hari. Istirahat total.
Tapi sebelum jam 05.00 itu Betsy mendengar suara rentetan tembakan di jalan, di sebelah kamarnyi. Keras sekali. Sampai dia terbangun. Kelihatannya itu suara dari senjata otomatis. Satu rentetan sampai mengeluarkan bunyi dor sekitar 8 kali. Betsy tidak menghitung angka persisnya.
Dia bangun. Menghubungi polisi lewat nomor 911. Lalu tidur lagi.
Ups, sekitar 5 atau 10 menit kemudian terdengar lagi serentetan tembakan senjata otomatis. Mirip yang pertama. Betsy menghubungi 911 lagi. Lalu tidur lagi.
Di jarak waktu yang sama Betsy terbangun lagi. Terdengar suara rentetan tembakan yang ketiga. Dia menghubungi 911 lagi. Kali ini sambil bertanya: apa yang harus dilakukan.
Polisi menjawab: sudah mengirimkan petugas ke lokasi. Masih belum ada laporan dari petugas lapangan.
Betsy tidak kembali tidur. Dia membuka jendela. Dia ingin tahu apa yang sedang terjadi. Dia lihat ada mobil-rumah parkir di pinggir jalan. Warnanya putih.
Di Amerika banyak sekali mobil seperti itu. Yakni mobil yang dipakai ke tempat rekreasi. Lalu berhari-hari parkir di tempat wisata. Mereka juga biasa membawa meja kursi. Untuk duduk-duduk di sebelah mobil –sambil menikmati indahnya lokasi wisata.
Kali ini, malam itu, mobil-wisata itu parkir di pinggir jalan utama di pusat kota Nashville.
Dari jendela itu, Betsy tidak hanya melihat mobil rekreasi berwarna putih itu. Dia juga mendengar suara yang keluar dari speaker mobil tersebut. “Menjauhlah. Menjauhlah. Mobil ini akan meledak dalam waktu 15 menit,” bunyi suara itu. Kalimat itu diulangi lagi. Terus-menerus. Seperti sudah direkam. Betsy bisa memastikan itu suara perempuan.
Setelah satu menit mengucapkan kalimat yang sama lantas muncul peringatan berikutnya: “Mobil ini akan meledak 14 menit lagi. Menjauhlah,” bunyi speaker itu. Juga diulang-ulangi terus menerus selama satu menit. Seperti hitung mundur. Lebih baik segera lari.
Betsy segera menghubungi saudarinyi yang juga tinggal di apartemen itu. Beda kamar. Mereka turun ke bawah. Pakai lift. Ke tempat parkir.
Keluar dari apartemen itu, dari dalam mobilnya, Betsy mendengar kembali suara speaker itu.