Peredaran Uang Naik 7 Persen

Senin 28-12-2020,10:11 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY - Meski pandemik COVID-19, namun peredaran uang tetap naik. Menjelang Natal dan tahun baru (Nataru). Persentasenya sekira 7 persen. Angka itu, menurut Kepala Operasional Pelayanan Bank Kaltimtara Cabang Berau, Kenda Satya, lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

Disebutkan, banyaknya uang yang beredar di akhir tahun, sebagian besar disebabkan entitas bisnis dan pencairan anggaran pemerintah. “Persentase 7 persen termasuk belanja kebutuhan Natal dan tahun baru," jelasnya kepada Disway Berau, Rabu (23/12). Hanya saja Kenda Satya tidak bisa menyebutkan berapa besaran angka peredaran uang di Berau dengan kenaikan 7 persen itu. Yang ia bisa sebutkan adalah peningkatan dana pihak ketiga yang disimpan di perbankan. Pada 2016 sebanyak Rp 3,01 triliun dan di 2020 meningkat menjadi Rp 5,1 triliun. Namun tambah Kenda, frekuensi transaksi untuk inflow lebih sedikit dibandingkan outflow. Dia mencontohkan, penambahan modal yang masuk ke neraca perbankan Rp 1 miliar, dan yang keluar Rp 10 miliar. Hal itu seiring dengan meningkatnya permintaan uang kartal di masyarakat. Beberapa penyebabnya, masyarakat biasanya memilih menyimpan uang sendiri. Melalui tabungan manual. Atau menginvestasikan dalam bentuk emas dan perhiasan lainnya. “Juga menarik fisik uang. Dari bank lain ke bank lain. Bukan dengan metode memindahkan langsung. Ini sangat memengaruhi," jelasnya. Kenda mengharapkan, pandemik COVID-19 menjadi momentum mengevaluasi dan mengedukasi cara bertransaksi. Sebab, ditemukan pemaparan virus corona bisa tidak luput dari transaksi tunai. Sehingga negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam menekan angka kasus karena sudah paham transaksi non tunai. (RAP).
Tags :
Kategori :

Terkait