Corona Naik, BTT Kaltim Turun
Kamis 24-12-2020,14:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Pemerintah dan DPRD Kaltim telah menyepakati rancangan APBD Kaltim 2021. Saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masih menunggu evaluasi Kementerian Dalam Negeri sebelum disahkan menjadi peraturan daerah.
Alokasi belanja daerah dalam APBD yang disepakati sebesar Rp 11,61 triliun. Dari anggaran itu, besaran Belanja Tak Terduga (BTT) turun derastis. Dari sebelumnya Rp 500 miliar tinggal Rp 200 miliar. Padahal, BTT salah satu pos anggaran dalam menangani COVID-19 yang terus naik.
"Angka itu masih bisa berubah. Angkanya masih sementara. Tergantung evaluasi dari kementerian. Bisa naik, bisa turun lagi, apakah cukup atau kurang. Tergantung (evaluasi kementerian)," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, M. Sa'duddin, Rabu (23/12/2020).
Ia menjelaskan, BTT pada tahun anggaran 2020, diperuntukkan seluruhnya untuk penanganan COVID-19. Mencakup bidang kesehatan, bidang penanganan dampak ekonomi dan bidang jaring pengaman sosial.
"Tahun 2021, sama (juga untuk penanganan COVID-19). Tapi namanya BTT, kan untuk belanja tak terduga. Bisa untuk COVID-19, atau misalnya ada jalan yang longsor, bisa dipakai dana itu," ujarnya.
Memang, anggaran BTT untuk penanganan COVID-19 turun jauh. Mencapai 60 persen. Dibanding BTT tahun anggaran yang jumlahnya setengah triliun rupiah itu. Meski begitu, Pemprov Kaltim, tetap menaruh perhatian pada penanganan wabah.
Untuk penanganan virus corona, lanjut Sa'duddin, pemprov memaksimalkan alokasi anggaran ke Dinas Kesehatan Kaltim. Bukan di BTT. Besaran alokasi anggaran ke dinas ini, berjumlah 11,57 persen dari total belanja APBD 2021, di luar gaji. Yakni Rp 1,34 triliun.
"Untuk sektor kesehatan itu, alokasi anggaran kita lebih dari 10 persen belanja daerah," ungkapnya.
Tentang nilai BTT yang turun ini, juga menjadi pertanyaan beberapa fraksi di DPRD Kaltim pada saat rapat paripurna tentang APBD Kaltim 2021, 11 Desember lalu. Di antaranya fraksi Golkar. Kemudian pada rapat paripurna berikutnya ---masih tentang APBD Kaltim 2020, 14 Desember, pemerintah yang diwakili Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menjawab pertanyaan tersebut.
Hadi menjelaskan, dalam hal alokasi anggaran BTT Rp 200 miliar pada tahun 2021, ada pertimbangannya.
"Belanja berkaitan dengan bidang kesehatan untuk penanggulangan dampak COVID-19, telah dianggarkan menjadi belanja program dan kegiatan di SKPD bidang kesehatan, baik di dinas kesehatan ataupun rumah sakit milik Pemprov Kaltim," katanya.
Begitu juga untuk penanganan dampak ekonomi. Sama. Dianggarkan melalui dinas-dinas terkait.
"Dianggarkan pada SKPD berkenaan. Seperti pada dinas perindustrian, Perdagangan, koperasi dan UMKM, dinas pertanian maupun dinas peternakan. Dengan demikian, anggaran BTT sebesar Rp 200 miliar disiapkan untuk belanja tidak terduga/tidak direncanakan terjadi dan tidak tersedia anggarannya di dalam program/kegiatan pada SKPD pemprov," jelasnya.
Sebagai informasi, anggaran COVID-19 tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar. Anggaran itu masuk dalam alokasi BTT. Rinciannya, bidang kesehatan Rp 250 miliar, bidang penanganan dampak ekonomi Rp 95 miliar dan bidang jaring pengaman sosial Rp 155 miliar. (sah/yos)
Tags :
Kategori :