Realisasi DBH DR Sulit

Rabu 23-12-2020,11:09 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY - Salah satu kegiatan pembangunan terkendala di tahun 2020, masih berasal dari Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR) yaitu berupa pembangunan embung di sejumlah lokasi di Kabupaten Berau.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Nanang Bakram menjelaskan, tidak terealisasinya proyek pembangunan embung berpengaruh hingga 7 persen dari target realisasi penyerapan dana pada pihaknya. Sebab, mereka menarget pada tahun 2020 sebanyak 85 persen dari pagu anggaran. Sementara itu, data yang diperoleh dari DPUPR Berau, realisasi penyerapan anggaran hingga 22 Desember 2020 yaitu sebesar 85,84 persen dari sekiranya pagu total yaitu Rp 743 miliar. “Pelaksanaan pembangunan embung ini sebenarnya sudah terkendala sejak 2018, hingga sekarang,” jelasnya kepada Disway Berau, Selasa (22/12). Dia menjelaskan, pembangunan embung sudah pernah dibuka lelangnya, tetapi tidak ada yang ingin mengambil bahkan ikut. Lantaran lokasi berada di hutan dan cukup ekstrem. Serta akses yang begitu sulit untuk masuk. Walaupun, Nanang tidak bisa menjelaskan di mana letak lokasi pasti yang ditentukan oleh Kementerian, sebab lokasi tersebar di beberapa kecamatan. Pembangunan embung sendiri, berfungsi untuk menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air seperti sungai. Embung sendiri dijelaskan Nanang, sebenarnya dapat berfungsi ketika ada kebakaran lahan dan hutan, serta air pun bisa digunakan oleh petani untuk mengairi lahan di musim kemarau. Yang menjadi kendala pula, lokasi tidak bisa diubah sebab kewenangan kabupaten hanya menjalankan, sementara itu wewenang kabupaten hanya berada di hutan raya. Jadi tidak bisa melampaui pusat. Kendati demikian, tahun ini bisa melebihi target serapan anggaran, meskipun harus bekerja keras di akhir tahun. Akibat adanya realokasi anggaran sebagaimana penanggulangan COVID-19. Jika dibandingkan tahun lalu, tahun 2020 lebih baik penyerapannya. Walaupun tidak dijabarkan berapa besar realisasi di tahun 2019. Nanang menjelaskan, banyak pembangunan yang sudah berjalan dan masih berjalan, secara garis besar seperti pembangunan dalam kota, luar kota, pada kecamatan. Pembangunan drainase, air bersih, jalan lingkungan dan bangunan gedung kantor. “Sampai akhir tahun ya segera kalau bisa rampung semuanya, sebab agak sedikit terlambat memulainya,” jelasnya. Untuk tahun 2020, dirinya belum bisa mengatakan proyek apa yang lebih diutamakan, tetapi mereka memiliki pagu anggaran sebesar Rp 384,81 miliar. Pihaknya akan membangun sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. “Angka itu bisa naik lagi, kan akan ada juga nanti tambahan seperti DAK,” tandasnya. *RAP/APP
Tags :
Kategori :

Terkait