7 Tahun Usia Mahulu, Bupati Harap SPBU 1 Harga Lebih Banyak Lagi

Selasa 15-12-2020,13:56 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Bertambah lagi usia Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) pada 14 Desember 2020 ini. Menjadi 7 tahun. Usai sebelumnya menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) Mahulu pada 2013 lalu. Memekarkan diri dari Kabupaten Kutai Barat.

Berbeda dengan PPU yang melaju cukup signifikan sejak berpisah dari Kabupaten Paser. Mahulu masih harus merangkak. Salah satu penyebab lambannya pembangunan di Mahulu adalah aksesbilitas. Yang sampai sekarang masih harus ditempuh via Sungai Mahakam. Yang kalau kemarau, makin sulit menuju Mahulu.

Di antara banyaknya pekerjaan rumah Mahulu memantaskan diri menjadi kabupaten maju. Ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar alias SPBU satu harga masih jadi kendala. Walau hanya kendala minor.

“Untuk program SPBU satu harga sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir hingga saat ini. Berlaku pada 5 kecamatan se-Mahulu,” jelas Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, kepada wartawan, di Rumah Jabatan Bupati, Ujoh Bilang, Senin 14 Desember 2020.

Terkait berdirinya SPBU satu harga sebenarnya tidak ada kesulitan. Karena memang ada program dari PT Pertamina untuk seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan Pemkab Mahulu, selama ini terus mendukung program tersebut.

Hanya diakui Bonifasius, ketersediaannya masih belum memadai. Terlebih jarak antar kecamatan di Mahulu sangat berjauhan. Karena faktor geografis. Maka ia mengundang masyarakat untuk mau berinvestasi mendirikan SPBU di daerah-daerah yang belum terjamah maksimal oleh SPBU.

“Diharapkan selama ini ada investasi masyarakat daerah untuk berminat bekerja sama dengan PT Pertamina untuk mendirikan SPBU. Karena memang masih kurang SPBU di Mahulu. Ke depan jika tidak ada investor lokal, maka akan diundang dari luar,” bebernya.

Soal distribusi BBM sendiri dikatakan Bonifasius cenderung aman. Walau harus menggunakan akses sungai. Kendalanya ya itu tadi, kalau musim kemarau. Kelangkaan BBM akibat keterlambatan pengiriman kerap terjadi.

“Namun saat musim kemarau Pemkab juga memberikan subsidi ongkos angkut. Sehingga BBM bisa lancar sampai ke kecamatan terakhir diperbatasan NKRI-Malaysia,” lanjutnya.

Upacara peringatan hari jadi kabupaten sendiri berjalan sederhana namun hikmad. Karena kondisi pandemi COVID-19. Upacara yang berlangsung di Lapangan Ujoh Bilang itu dijalankan dengan prosedur COVID-19. (imy/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait