6 Kecamatan di Kutim Belum Punya Pasar

Selasa 15-12-2020,13:46 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Kutim, nomorsatukaltim.com – Dari 18 kecamatan di Kutai Timur (Kutim), ada 6 kecamatan yang belum memiliki pasar. Padahal pasar sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga. Sekaligus untuk menekan harga kebutuhan pokok. Terutama untuk kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang banyak. Dan jauh dari pusat Kabupaten Kutim di Kota Sangatta.

Enam kecamatan yang belum memiliki pasar permanen tersebut adalah Kecamatan Teluk Pandan, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Bengalon, Kaubun, dan Sandaran. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, warga mengandalkan pedagang keliling. Atau harus berbelanja ke kecamatan lain yang memiliki pasar.

Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pasar bisa pula untuk menjual hasil panen. Apalagi warga di Kutim banyak yang berprofesi sebagai petani atau berkebun. Sehingga pasar berperan penting untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bahkan Kecamatan Bengalon, dengan jumlah penduduk terbanyak ke 3 di Kutim pun tak memiliki pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Zaini mengakui jika tak seluruh kecamatan memiliki pasar. Bahkan di kecamatan yang telah memiliki pasar, jumlahnya pun masih dirasa kurang.

“Karena letak pasar yang jauh dari pemukiman. Jadi tak seluruh warga bisa diakses. Terutama di kecamatan dengan wilayah luas,” ucap Zaini.

Ia mencontohkan Kecamatan Busang, letak pasarnya jauh dari pusat pemukiman penduduk. Alhasil, warga jarang memanfaatkan. Penyebabnya, Zaini menyebut, dalam proses pembangunan pihaknya mendapat hibah tanah yang lahannya jauh dari pemukiman.

“Sementara jika harus membebaskan lahan, tentu menghabiskan banyak uang APBD,” tuturnya.

Tapi rencananya, Kutim akan kembali membangun pasar di Kecamatan Bengalon. Mengingat pembangunan pasar termasuk fasilitas publik, sehingga akan lebih diprioritaskan. Apalagi fungsinya sangat dibutuhkan sekali.

“Rencana pembangunan baru di Bengalon. Sementara yang lain berfungsi dengan baik. Salah satunya di Pasar Muara Bengkal,” ungkap dia.

Kendati demikian, ia memastikan jika pasar di kecamatan semuanya memiliki fasilitas yang memadai. Aliran listrik dan air bersih semua tersedia. Jumlah lapak yang tersedia juga rata-rata lebih dari 50 buah. Sehingga ia menegaskan semua pasar bisa dibilang representatif.

“Kendalanya, hanya lokasi yang terkadang jauh dari pemukiman. Tapi mau bagaimana lagi, kami dapat lahan membangun di situ,” tandasnya. (bct/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait