Ekonomi Membaik, Okupansi Hotel di Balikpapan Naik

Minggu 13-12-2020,14:25 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Ekonomi Balikpapan triwulan III dan IV terus menunjukkan perbaikan. Balikpapan sebagai kota penyangga dan jasa sangat mengandalkan pada perhotelan dan transportasi.

Pada triwulan III-2020 berdasarkan survei Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan. Okupansi hotel perlahan naik menjadi 30 persen dari sebelumnya yang hanya 23 persen. Hal itu disebutkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto dalam sambutannya di Kegiatan Bank Indonesia Balikpapan Stakeholder Annual Meeting 2020 yang digelar daring, Kamis (10/12). Menurutnya, perbaikan ekonomi Balikpapan dan Kalimantan Timur sejalan dengan pelonggaran aktivitas masyarakat. “Sebagai contoh okupansi hotel dari 23 persen di triwulan II dari survei kami terakhir perlahan menjadi 30 persen di triwulan III-2020,” kata Bimo Epyanto. Untuk Kaltim kondisinya juga tidak jauh berbeda. Di mana ekonomi bertumpu pada pertambangan. “Kami melihat setelah kinerja triwulan II kurang mengembirakan. Pada triwulan III membaik. Permintaan meningkat khususnya dari China untuk permintaan batu bara,” ujar dia. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan, kerja keras mulai membuahkan hasil. Sinyal positif sudah terlihat. “Alhamdulillah laporan yang saya terima hari ini kasus positif COVID-19 di Balikpapan lebih rendah dari rata-rata nasional. Balikpapan memiliki kasus aktif sebesar 7,04 persen sedangkan rata-rata nasional 12,72 persen. Kemudian tingkat kesembuhan juga semakin membaik mencapai 87,92 persen lebih dari angka kesembuhan rata-rata nasional sebesar 84,02 persen,” sebut wali kota dua periode ini. Sementara signal positif perekonomian juga menunjukkan kemajuan. “Kerja keras kita mulai menampakkan hasil. Pada triwulan II-2020 ekonomi Kaltim terkontraksi -5,46 persen dan triwulan III sebesar -4,61 persen. Artinya telah melewati titik terendahnya, titik baik menuju lebih baik,” tukas Rizal Effendi. Momentum ini, kata dia, diyakini akan terus bergerak positif sampai periode selanjutnya. Namun pihaknya mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan. “Waspada jangan sampai terjadi gelombang kedua atau ketiga karena sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang kita lakukan. Kita fokus untuk keluar dari pandemi agar kita bangkit dari pandemi karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, wali kota juga menyampaikan bahwa angka pengangguran terbuka di Balikpapan bertambah. Dari 7,15 persen pada 2019 lalu, kini menjadi 9 persen di tahun ini. “Kita tengah dihadapkan pada besarnya jumlah penganguran akibat PHK atau pemutusan kerja di masa pandemi. Berdasarkan data BPS Kaltim tingkat pengangguran terbuka Balikpapan meningkat,” ucapnya. Terkait dengan hal tersebut, Pemkot Balikpapan telah melakukan upaya-upaya fundamental. Seperti refocusing anggaran untuk penanganan pemulihan ekonomi akibat COVID-19. “Serta berbagai program stimulus untuk membantu masyarakat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah,” ujarnya menambahkan. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait