Kabut Asap di Samarinda Masih Tak Berbahaya

Rabu 11-09-2019,16:47 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Samarinda, DiswayKaltim.com - Kemarau yang melanda Kalimantan, mengakibatkan beberapa hutan dan lahan terbakar (Karhutla). Termasuk Kaltim. Terdapat beberapa titik api di hampir semua kabupaten/kota.

Menurut pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kaltim. Berdasarkan sensor Modis pada satelit Terra dan Aqua, Selasa (10/9/2019). Di Kalimantan terdapat 176 titik panas. Dengan 42 titik hospot. Memiliki konfidensi 80 persen.

Satelit itu mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan satu Km persegi.

Kepala Seksi Pengendali Kerusakan dan Pengamanan Hutan Shahar Al Haqq mengatakan, titik api hampir tersebar merata di semua kabupaten dan kota di Kaltim. Namun, titik api terbanyak ada di Kabupaten Berau.

“Kurang lebih 300 hektare lahan sudah terbakar di sana (Berau),” ungkap dia, Rabu (11/9/2019).

Dia menambahkan, pemicu kebakaran lahan dan hutan mayoritas disebabkan oleh warga yang melakukan pembakaran kebun. Samarinda, merupakan salah satu kota yang terdampak kabut asap akibat Karhutlah yang terjadi di beberapa daerah di Kaltim.

“Di lapangan, hasil identifikasi petugas. Titik api kebanyakan muncul di lokasi bekas tebangan pohon yang sudah mengering. Artinya, disitu ada aktivitas manusia. Kalau di Samarinda, kami terkena dampaknya dari kebakaran hutan dan lahan ini,” terangnya.

Sementara itu, Forecaster Stasiun  Meteorologi Temindung Samarinda Faizal Wempy mengungkapkan, jika dilihat dari angin monsun, arah angin cinderung bergerak dari arah tenggara.

Pada umumnya, titik panas terkonsentrasi pada wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. “Itulah yang mendorong sebaran asap hingga sampai ke Samarinda,” tegasnya.

Namun, menurutnya, sebaran asap yang terjadi di Kota Tepian tergolong tidak berbahaya untuk mempengaruhi aktivitas darat maupun udara. “Sebaran asap yang terjadi di Samarinda tidak tergolong berbahaya. Sebab, jarak pandang yang masih bisa ditoleransi yaitu berkisar lima hingga delapan kilo meter,” tutupnya. (mic/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait