Siap-Siap, Tahun 2021 PPU Bakal Transfer Guru yang Nonlinier

Jumat 27-11-2020,12:42 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

PPU, nomorsatukaltim.com - Para guru di PPU harus siap-siap. Karena Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU sedang mewacanakan transfer guru. Tenaga pengajar yang ditarget adalah mereka yang mengajar di luar bidang ilmunya alias nonlinier.

Diketahuinya masih ada guru yang mengajar di luar bidangnya ini berawal dari pendataan tenaga pengajar di semua sekolah dasar dan menengah pertama di PPU. Yang ternyata masih mengalami kekurangan.

"Masih kurang 32 pengajar. Semoga bisa terpenuhi tahun depan. Minimalnya setengahnya," ujar Kepala Disdikpora PPU, Alimuddin, Kamis 26 November 2020.

Dari pendataan itu akhirnya didapatkan permasalahan lain. Ya soal guru nonlinier tadi. Walau memang jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 10 persen saja. Tapi bagi Disdik, tetap saja itu kesalahan dan berpotensi membuat kegiatan belajar tidak optimal.

Maka dalam beberapa waktu ke depan, program linierisasi akan dilakukan Disdik. Alimuddin tahu kebijakan itu tidak populer. Tapi tidak salah langkah karena ada dasarnya. Yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 46 Tahun 2016 tentang Penataan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik. Pemerintah berharap ke depan kiprah guru dalam mengajar semakin profesional.

"Nah, program kita adalah melinierkan. Mengembalikan mereka ke relnya," sambungnya.

Yang ia kejar ada 3 hal. Pertama, guru yang mengajar sesuai background pendidikan S-1. Kedua, guru mengajar dalam satu rumpun pelajaran. Misalnya, pada guru bahasa. Lalu ketiga, guru yang mengajar pada mapel yang satu kagetori sama seperti sains.

"Semisal guru kelas, jangan mengajar mapel olahraga lagi," tukasnya. Hal ini yang paling banyak terjadi di PPU. "Kalau guru matematika, mengajar fisika atau jadi guru kelas, itu masih bisa dikatakan linier," imbuhnya.

Ia menyadari pucuk permasalahan itu. Sedari awal ada kesalahan. Saat sekolah terjadi kekurangan, justru yang tidak linier yang diangkat. Karena tidak ingin melakukan penambahan.

Sudah ditelisik pula langkah yang akan diambil. Pihaknya telah selesai mengidentifikasi guru-guru tak linier tadi. Jumlahnya masih ideal. Diketahui, sekolah-sekolah ada yang terjadi kekurangan, ada pula yang kelebihan. Oleh karena itu, akan diadakan transfer guru ke sekolah yang membutuhkan.

"Sebenarnya data sudah kami pegang. Seharusnya bisa dijalankan tahun ini. Tapi, pandemi, jadi tertunda. Tahun depan akan kita mulai," jelas Alimuddin.

Lainnya, sesuai yang dibutuhkan. Jika perlu akan ada penyesuain kualifikasi guru. Agar menempuh pendidikan yang sesuai.

Dengan sistem itu, diharapkan ke depan tidak ada lagi guru yang tak menguasai materi pelajaran di kelas.

Sementara itu, pada Rabu 25 November yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN). Disdikpora PPU merayakan dengan menggelar apel khusus di Kantor Sekretariat PGRI di Petung. Turut diberikan pula penghargaan dan apresiasi pada para guru di PPU yang secara kualitas, sudah sesuai harapan.

Dari sekira 2 ribuan pengajar 65 di antaranya lolos dalam seleksi seleksi yang ketat di tingkat nasional. Dan dinobatkan menjadi guru penggerak. (rsy/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait