Warga Nantikan Sambungan Jargas Pemerintah

Jumat 13-11-2020,04:40 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

“Dalam dua bulan terakhir, setelah dikelola PT SPP, semakin banyak jumlah kunjungan ke tempat wisata Danau Bandar Kayangan. Saat ini, PT SPP fokus menambah jumlah sarana dan prasarana serta spot-spot baru di kawasan danau itu. Sehingga semakin cantik dan menarik minat masyarakat berkunjung,” ungkap Syabrina.

Kemudian bidang usaha lain yang sedang dikelola yaitu Kawasan Industri Tenayan (KIT). Kini sudah masuk dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020. Dan telah ditetapkan sebagai kawasan prioritas pengembangan industri nasional.

“Saat ini, salah satu klasternya tengah diusulkan menjadi kawasan industri halal nasional serta dalam proses masuk ke dalam program pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Ia berharap lewat tiga bidang usaha yang kini dikelola PT SPP, bisa menghasilkan pendapatan BUMD yang disetorkan sebagai laba ke kas daerah.

“Kita juga minta dukungan masyarakat. Agar ketiga program itu berjalan lancar dan turut mendongkrak perekonomian warga setempat,” katanya.

JARGAS PGN

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding dan bagian dari holding Pertamina tengah mengejar penyelesaian penugasan pemerintah. Berupa pembangunan jargas rumah tangga dengan dana APBN 2020.

Secara keseluruhan per Oktober 2020, realisasi aktual pada pembangunan jargas di 23 kabupaten/kota telah mencapai 90 persen dari 127.384 SR.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan, progres pembangunan jargas yang positif ini dapat terlaksana berkat berbagai upaya kerja sama yang dilakukan PGN Group dan stakeholder pusat dan daerah.

“Agar pembangunan jargas tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19. Standard Operating Procedure (SOP) keamanan dan kesehatan selama proses kontruksi diterapkan secara ketat,” ungkap Redy, Kamis (12/11).

Sejumlah titik pembangunan jargas bahkan menunjukkan progres dengan pencapaian target lebih dari 90 persen. Seperti wilayah Aceh Utara, Dumai, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Serang, Kabupaten Banggai, Kabupaten Lamongan, dan Kota Mojokerto.

“Di wilayah Kota Semarang dan Kota Blora juga sudah dilakukan pengaliran gas secara bertahap. Melalui PT Pertagas Niaga. Juga sudah dilaksanakan pengaliran gas. Di antaranya di Penajem Pasir Utara, Kutai Kartanegara, dan Samarinda,” imbuh Redy.

Redy menambahkan, jargas yang telah dipasang juga hampir semua telah melalui pengujian untuk memastikan bahwa jargas telah aman dan bebas dari kebocoran. Progres pelaksanaan pengujian telah mencapai sekitar 84 persen.

Dalam pelaksanaan pembangunan jargas ini, PGN juga bersinergi dengan holding Pertamina. Agar pemenuhan kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur dan layanan dapat terpenuhi dengan baik di sisi hilir maupun hulu. Termasuk dalam hal koordinasi untuk mitigasi risiko maupun kendala. Mengingat jargas tahun 2020 dibangun di tengah masa pandemi COVID-19.

“Dukungan dari berbagai pihak tentu menjadi salah satu faktor pendorong realisasi pembangunan jargas, pengujian maupun pengaliran gas. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh stakeholder. Khususnya Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Migas, dan pemerintah daerah setempat. Atas dukungannya, proses kontruksi dapat tetap berjalan secara kondusif di masa pandemi ini,” ujar Redy.

Dia berharap, setelah jargas selesai dibangun, diharapkan dapat diikuti oleh pengujian dan pengaliran gas. Supaya masyarakat dapat segera merasakan manfaat lebih gas bumi secara langsung. Khususnya di wilayah baru seperti di Aceh, Samarinda, Kutai Kartanegara, dan PPU. Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Agar sumber daya alam dalam negeri harus dinikmati oleh masyarakat.

Kini, PGN Group telah melayani lebih dari 422.000 pelanggan aktif di 17 provinsi di Indonesia. Dengan alokasi gas sekitar 6,7 BBTUD. Ke depan, Redy berharap, kehadiran PGN semakin luas di berbagai wilayah. Agar dapat berdampak positif bagi masyarakat dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian wilayah.

“Gas pipa yang disediakan PGN merupakan jenis gas metana berbobot jenis ringan. Sehingga cepat dan mudah menguap, serta minim risiko kebakaran. Selain itu, gas pipa ini berasal dari kekayaan gas bumi di dalam negeri. Dari sisi makro, penggunaan gas pipa bagi konsumsi rumah tangga, tidak membebani neraca perdagangan,” ujar Redy.

Tags :
Kategori :

Terkait