Berani Ekspansi di Tengah Pandemi

Kamis 12-11-2020,19:22 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (BEI: CSAP) melakukan ekspansi Mitra10 ke Balikpapan. Tepat Rabu (11/11/2020) kemarin, ritel modern Mitra10 resmi beroperasi di Kota Minyak.

CSAP merupakan perusahaan distribusi terbesar dan terkemuka bahan bangunan, kimia dan consumer goods (FMCG). Dan pemilik jaringan gerai ritel modern Mitra10 dan ritel modern furniture Atria. Coorporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Idrus Widjajakusuma, mengatakan, ekspansi ke Balikpapan merupakan kali pertama di Pulau Kalimantan. Sekaligus memperkuat pangsa pasar Mitra10 di Indonesia bagian Timur. Itu setelah tahun lalu membuka gerai Mitra10 di Makassar. “Gerai Balikpapan ditargetkan akan berkontribusi positif pada 2021 mendatang. Karena baru diresmikan di paruh terakhir kuartal IV-2020,” kata Idrus Widjajakusuma dalam konferensi persnya melalui virtual pada Rabu (11/11). Gerai yang diresmikan kemarin adalah superstore ke-37 atau gerai ketiga yang dibuka sepanjang 2020. Kemudian selanjutnya, Kota Lombok dan Bekasi. Sehingga perseroan berhasil membuka 3 dari total rencana 4 pembukaan toko baru Mitra10 sepanjang tahun ini. Dan kota Malang akan menjadi target pembukaan Mitra10 pada Desember 2020. Mitra10 Balikpapan menempati area seluas 6.500 m2. Dengan area penjualan seluas 3.000 m2 dan area penyimpanan seluas 2.500 m2. Mitra10 adalah ritel modern bahan bangunan dengan konsep belanja satu atap yang menyediakan keperluan bahan bangunan. Termasuk perlengkapan/peralatan rumah tangga hingga peralatan pertukangan dan berkebun. Untuk meningkatkan penjualan di tengah pandemi. Idrus menjelaskan, perseroan secara terus menerus melakukan inovasi. Seperti program pemasaran omni channel. Layanan berbelanja yang mengutamakan kemudahan dan kepuasan pelanggan. Yang menghubungkan layanan terintegrasi antara toko offline dan online. Hingga pelayanan antar barang dan kemudahan cara pembayaran.   “Sehingga kami berani untuk membuka gerai di Balikpapan. Karena ini sebagai langkah jangka panjang. Diyakini pangsa pasar masih ada karena orang butuh renovasi dan tempat tinggal,” ucapnya. Ia menyebut untuk membuka satu toko dibutuhkan investasi sebesar Rp 50-80 miliar. Dan hal tersebut sudah melalui perhitungan matang sebelum melakukan ekspansi. Yakni dengan melihat pertumbuhan dan market share. “Kaltim sebagai calon ibu kota negara baru tentu punya berbagai aspek strategis termasuk potensi ekonomi. Apalagi Balikpapan dikenal sebagai sentra bisnis dengan pertumbuhan yang tinggi,” ujar Idrus. Dalam kesempatan sama, General Manager Erick Koswara menargetkan pendapatan penjualan untuk gerai di Balikpapan sampai akhir tahun mencapai Rp 14 miliar. “Dengan penjualan all item,” ucapnya. Berbagai strategi dilakukan untuk mencapai target. Salah satunya memberikan penawaran menarik diskon dan lainnya. Kinerja Triwulan III-2020 Pada triwulan III, CSAP berhasil membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp 9,1 triliun atau tumbuh 3,95 persen. Meski beban pokok pendapatan tercatat naik 2,40 persen menjadi Rp 7,25 triliun. Kenaikan penjualan bersumber dari dua segmen utama penjualan perseroan. Yaitu segmen distribusi dan ritel modern masih lebih tinggi.  Sehingga laba kotor berhasil tumbuh 11,64persen menjadi Rp 1,44 triliun. Idrus menuturkan, kinerja perseroan dibayangi dengan pandemi COVID-19. Yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi termasuk Indonesia. Beberapa strategi dilakukan untuk mempertahankan kinerja positif pada 2020. “Beberapa strategi yang ditempuh adalah fokus pada merek sendiri untuk meningkatkan profitabilitas selain memperkuat dan monitoring strategi cost management,” sebutnya. Hal tersebut memberikan dampak positif pada kinerja. Dimana pertumbuhan laba usaha sebesar 33,94 persen pada triwulan III-2020 menjadi sebesar Rp 243,21 miliar. Dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 181,59 miliar. Begitu pula kinerja laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk tumbuh signifikan 46 persen  menjadi Rp 61 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 41 miliar. Selain itu, strategi agresif untuk ekspansi Mitra10 juga berdampak positif pada kinerja perseroan. Idrus menyebut, penjualan segmen ritel modern mampu tumbuh 8,1 persen dan berkontribusi sebesar 35 persen terhadap penjualan konsolidasi CSAP. “Segmen distribusi tumbuh 2,2 persen pada triwulan II dan menjadi kontributor utama dengan popsi 65 persen atas total penjualan perusahaan,” pungkasnya. (fey/eny)  
Tags :
Kategori :

Terkait