Pengalihan Jalan Dikeluhkan

Senin 09-11-2020,10:15 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

SAMBALIUNG, DISWAY – Proyek dikeluhkan pengguna jalan. Preservasi Jalan Bayanuddin-Jalan Poros Raya Bangun Kecamatan Sambaliung, sedang berproses.

Erlisa (25) warga Trans Sambaliung misalnya. Ia menyebut pengerjaan itu malah mempersulit aktivitas warga, terutama dirinya saat berangkat kerja. Jalur yang biasa dilewatinya, harus ditutup. Dan harus memutar jauh. “Saya tinggal di perumahan daerah Sambaliung, saya kerja di Tanjung Redeb. Saya harus berputar lewat jalan Kilometer 2 baru bisa sampai tempat kerja,” ujarnya kepada Disway Berau, Minggu (8/11). Selain jauh, di jalur lama pun tak baik. Banyak kerusakan, yang tak diperhatikan pemerintah. Bahkan, kalau malam hari, jalan gelap gulita. “Saya perempuan, kalau malam diminta untuk berputar lewat sana, saya tidak berani,” katanya. Menurutnya, pekerjaan proyek itu tidak seharusnya menutup badan jalan. Namun, bisa dibuat satu jalur. Dengan memperbaiki sebagian badan jalan terlebih dahulu. “Ini yang terjadi, pelaksanaannya malah menutup jalan. Saya merasa kesulitan,” ungkapnya. Menyikapi hal itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ammar Fanani mengatakan, kegiatan itu merupakan penurunan elevasi jalan dan memperbaiki elevasi jalan yang rusak. “Terlebih yang di tikungan PLTD Sambaliung. Itu tanjakan cukup tinggi dan aspalnya pun sudah rusak. Jadi tanjakan itu akan dipangkas, untuk selanjutnya dilakukan pengaspalan,” katanya. Dengan preservasi jalan, bertujuan untuk memperbaiki geometrik jalan. Sehingga, pengguna jalan tak lagi waswas saat melewati daerah tersebut. “Selama ini, kalau lewat jalan itu, yang dari tanjung pasti tidak bisa melihat kendaraan yang berlawanan arah atau dari Bangun menuju Tanjung Redeb,” ungkapnya. Pengerjaan proyek itu dimulai dari simpang tiga Jalan Bukit Ilanun dan Jalan Bayanuddin. Setelah dilakukan pengecoran bahu jalan kiri dan kanan, akan dilakukan pengaspalan. “Dan itu akan berakhir di sekitaran perumahan Saoda,” jelasnya. Proyek itu akan dilaksanakan sepanjang 1,25 Kilometer. Dengan total anggaran sekira Rp 6 miliar. Saat ini telah berlangsung pengecoran bahu jalan. Untuk selanjutnya dilakukan agregat, kemudian diaspal. “Setelah kompleks perumahan Saoda itu ada juga jalan rusak. Tapi nanti dilihat dulu volume anggarannya. Apakah mencukupi atau tidak. Kalau cukup, akan diteruskan sampai jalan berlubang itu,” imbuhnya. Selain jalan, pihaknya juga mengerjakan drainasenya. Diakuinya, penutupan jalan itu dilakukan agar pengerjaan proyek lebih aman. Pasalnya, di daerah tersebut terdapat pipa induk. Dan khawatir, jika tidak dilakukan dengan hati-hati akan merusak jalur pipa air tersebut. “Kalau rusak nanti malah jadi masalah baru. Jadi lebih amannya seperti itu (ditutup),” ungkapnya. Pengerjaan ditarget selesai pada 21 Desember 2020. Namun, diusahakan rampung sebelum target yang ditentukan. Pengerjaan itu dilakukan PT Bina Abadi. Dengan total nilai Rp 6.835.924.758,41 yang bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim. */fst/app  
Tags :
Kategori :

Terkait