Pembelajaran Tatap Muka Bersyarat

Jumat 06-11-2020,10:00 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Berdasarkan Surat Edaran Disdik tentang penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemik COVID-19, sudah ada 6 sekolah di daerah pedalaman yang mengajukan pembelajaran tatap muka. Sayangnya, di Bidukbiduk justru ada guru terpapar COVID-19.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Suprapto menjelaskan, bahwa memang benar sekolah tatap muka bisa dilakukan pada daerah pedalaman, di luar 4 kecamatan terdekat yaitu Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur. Diakuinya ada 6 sekolah yang mengajukan tatap muka, dan semuanya merupakan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di mana tersebar di Kecamatan Segah, Maratua, Kelay dan Kecamatan Pulau Derawan. Kendati begitu, pihaknya telah menyiapkan beberapa tahapan sesuai dengan aturan yang berlaku, sebelum sekolah dinyatakan siap untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka. “Ada persyaratan yang perlu dipenuhi. Di mana 4 kecamatan yang tidak bisa itu karena pertimbangan jaringan internet terkendala, dan juga 4 kecamatan juga sudah masuk dalam kondisi stabil,” jelasnya kepada Disway Berau, Kamis (5/11). Beberapa syarat yang harus disanggupi dari sekolah, meliputi satuan pendidikan wajib memenuhi semua daftar pemeriksa kesiapan ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan. Mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan, kesiapan menerapkan area wajib masker. Selanjutnya, satuan pendidikan membuat kesepakatan bersama komite pendidikan, terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Proses pembuatan kesepakatan tetap perlu menerapkan protokol kesehatan, dan jika ada orangtua atau wali tidak mengizinkan anaknya maka metode kembali online atau dalam jaringan (daring). Adapun syarat berikutnya, yaitu kesiapan harus dilaporkan kepada Dinas Pendidikan. Serta syarat berikutnya, diharapkan pembagian kelas maksimal hanya terdapat 15 orang saja, serta waktunya hanya maksimal hingga pukul 11.00 Wita. Mengingat tidak boleh berkumpul dengan jumlah orang yang banyak di tengah pandemik. “Saya berharapnya guru-guru juga tidak boleh berkeliaran dari zona oranye,” tegasnya. Lanjut Suprapto, adanya kesepakatan ini, digunakan untuk memaksimalkan pembelajaran pada daerah yang sulit internet, juga daerah yang bersih dari kasus positif. Sejauh ini, baru satu sekolah di daerah Kasai yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan segala berkas yang telah mereka tinjau. “Kami tentu akan mempelajari dulu daerah mereka, dan memberikan izin,” tutupnya. Sejauh ini, untuk pembelajaran tingkat PAUD belum ada surat permohonan yang masuk, tetapi dirinya menyarankan untuk anak kecil yang masih kurang peka terhadap pandemik, sebaiknya tetap belajar dari rumah, dan diharapkan guru dapat berperan dengan aktif untuk membentuk kelompok belajar yang tidak lebih dari 5 anak dan guru datang dari rumah ke rumah. Guru Positif COVID-19 di Bidukbiduk Guru Sekolah Dasar (SD) berinisial IOG (26) di Kecamatan Bidukbiduk dikabarkan terkonfirmasi positif COVID-19. Hal itu pun dibenarkan oleh kepala SDN 003 Bidukbiduk, Kabir. “IOG mengajar di sekolah kami,” ungkapnya, Kamis (5/11). Dikatakannya, sebelum dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19, IOG pada Senin (2/11) lalu, berada di Tanjung Redeb dengan agenda sekolah. Saat berada di sana, IOG rapid test dengan hasil reaktif, dan selanjutnya dilakukan TCM untuk memastikan apakah IOG tertular COVID-19 atau tidak. “Ternyata hasilnya positif. Kami juga tidak tahu tertular dari mana,” jelasnya. Usai dinyatakan positif, IOG kemudian isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai di Tanjung Redeb, untuk menghindari penularan lebih luas. Apalagi sebelum dinyatakan positif, IOG juga sempat masuk sekolah sehari. “Saya lupa kapan, Kalau tidak salah 24 Oktober lalu. Setelah itu yang bersangkutan menuju Tanjung Redeb, hingga dinyatakan COVID-19.  Sejak saat itu dia belum ada kembali ke sekolah hingga dinyatakan positif COVID-19,” ujarnya. Bahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan guru-guru lain di sekolahnya agar dapat melapor ke Puskesmas Bidukbiduk. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Berau terkait hal ini. Dan juga terpaksa menutup sekolah hingga beberapa hari ke depan untuk sterilisasi, agar virus Corona tidak berkembang. “Kami juga sudah sampaikan kepada guru-guru lain, bagi yang pernah kontak erat dengan IOG harus karantina mandiri. Serta memberikan pelajaran lewat daring. Bagi yang mengalami gejala, dapat segera menghubungi Puskesmas,” terangnya. Sementara itu, Sekretaris Disdik Berau, Suprapto mengatakan, kabar positifnya seorang guru di Bidukbiduk sudah didengar pihaknya. Dikatakannya, kasus tersebut sudah dirilis oleh Dinas Kesehatan Berau pada Selasa (3/11) lalu. Yang mana terdapat tambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Berau dari Kecamatan Bidukbiduk dengan inisial IOG dengan kode Berau 363. Dibenarkannya juga, diketahui tertular virus Corona saat Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD dr Abdul Rivai, dengan status tertular melalui transmisi lokal. Diakuinya, IOG bukan guru pertama yang tertular COVID-19. Beberapa waktu lalu, cukup banyak guru yang tertular Corona, terutama saat terjadinya klaster Gang Jeruk di Tanjung Redeb. “Kalau tidak salah 6 atau 8 guru. Saya lupa jumlahnya, yang jelas IOG ini bukan guru pertama tertular. Semoga penularannya tidak meluas,” tuturnya. Untuk itu, dirinya berharap kepada seluruh tenaga pengajar agar dapat mengedepankan protokol kesehatan dalam beraktivitas. Termasuk saat melakukan kegiatan keluar daerah. “Protokol kesehatan sangat penting diterapkan. Harapannya dapat selalu disiplin,” tegasnya. Dirinya pun mengimbau kepada sekolah di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Sambaliung, dan kecamatan berpotensi penularan COVID-19 lainnya untuk melakukan pembelajaran secara daring, dan tidak memaksakan belajar tatap muka. “Kecuali untuk daerah blank spot, dan belum pernah ada kasus COVID-19 sebelumnya. Itu bisa, dengan mengajukan usulan. Tapi untuk kecamatan di wilayah perkotaan, dan kecamatan terdampak lainnya itu belum bisa, dan tetap melakukan belajar mengajar secara daring,” pungkasnya. */RAP/*ZZA/APP
Tags :
Kategori :

Terkait