Budi Daya Ikan Cupang, Modal Minimalis Hasil Fantastis

Senin 02-11-2020,11:33 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Bisnis ikan hias merupakan bisnis yang tidak pernah mati. Begitu pula dengan bisnis budi daya ikan cupang. Untuk memulai bisnis tersebut pun tak sulit. Hanya dengan modal kecil. Juga dilakukan dengan cara yang mudah.

Seperti yang dijalani Ilham Borneo. Pemuda asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini, memulai bisnis budi daya ikan cupang sejak Juni lalu. Berawal dari niat untuk mengusir kebosanan. Lantaran aktivitas pekerjaan, yang dilakukan cuma dari indekosnya saja. Kemudian Ilham Borneo pun membeli indukan ikan cupang dari Lampung. Dengan harga pembelian 1 pasang indukan Rp 400 ribu. Lalu dia juga membeli kepada temannya di Karawang, seharga Rp 500 ribu untuk 3 pasang. Kemudian 3 pasang lainnya dengan harga yang sama, kembali dibeli Ilham Borneo dari rekanannya di Banten. Ia membudidayakan ikan-ikan cupangnya tersebut di indekosnya. Yang berada di Jalan Hais, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara. Diakui pria yang akrab disapa Ilham ini, modal awal yang ia keluarkan sebelumnya terbilang sedikit. Ilham menyampaikan ikan-ikan cupang yang kini ia miliki sudah sebanyak 500 jenis. "Sebelumnya bisa 1.000-an (jenis ikan cupang) yang saya punya, tapi kemarin sempat kecurian. Diambil orang, makanya cuma sisa setengah," ungkapnya saat ditemui di kosan, tempat ia membudidayakan ikan cupang, Minggu (1/11/2020). Pria yang sehari-hari bertugas sebagai sipir di Rutan Klas IIA Samarinda ini, mengaku sekarang berkonsentrasi pada budidaya saja. Untuk penjualan belum terlalu digeluti. Karena pengalaman kecurian yang sebelumnya ia alami. Tapi baginya, usaha ini bisa sangat menjanjikan. Karena modal kecil yang hanya ratusan ribu saja, bisa menghasilkan hingga jutaan. Bahkan puluhan juta. "Saya sering lihat di media-media sosial, (penghasilan) orang yang budi daya ikan cupang bisa sampai 40 juta," terangnya antusias. Ditanya kenapa jenis ikan hias tersebut bisa memiliki harga yang tinggi, diterangkan Ilham lantaran ikan-ikan cupang tersebut diikutsertakan dalam kontes. Penilaian corak warna, bentuk, dan kesehatan ikan yang menjadi poin lebih untuk ikan agar bisa menang. Jika berhasil menjadi pemenang, harga ikan tersebut yang awalnya ratusan ribu bisa menjadi jutaan rupiah. "Di Samarinda sudah cukup banyak kontestasi lomba ikan cupang," tambahnya. Di Kota Tepian, pelaku budi daya ikan cupang memiliki grup obrolan tersendiri. Di mana dalam grup tersebut, diskusi seputar perlombaan ikan cupang juga dibahas. Mengenai perawatan, kata Ilham, untuk ikan cupang sangat mudah dilakukan. Biasanya ikan yang termasuk dalam family Osphronemidae ini, tak memerlukan tempat yang luas untuk dibudidayakan. Ilham menjelaskan, bibit berusia 20 hari bisa dirawat di kolam styrofoam. Kemudian akan dilanjor atau dipisah satu-persatu ke dalam botol diameter 8,5 sentimeter. Atau tepatnya botol bekas air mineral yang 1,5 liter, ketika ikan sudah berusia kurang lebih 40 hari. "Biar tumbuh kembang biak ikan bisa lebih maksimal," katanya. Diterangkan Ilham lagi, pembentukan sirip dan ekor terjadi saat pemisahan dilakukan. Kembali dia menambahkan, ikan cupang bisa bernilai tinggi jika penampilan warna yang menarik. Serta ekor dan sirip yang lebar. "Ikan cupang kalau tidak dipisah bisa kelahi dan bisa merusak ekor serta siripnya," sambatnya. Hal senada diungkapkan Dhani Suryanata. Salah satu karyawan instansi pemerintah ini mengatakan, budi daya ikan cupang sering menjadi bisnis sampingan. Dhani menambahkan, bisnis ini punya pasarnya sendiri. Seperti, ikan budi daya miliknya dibeli pengepul, kemudian dipasarkan kembali. Tak jarang pasarannya menembus hingga ke Pulau Jawa. "Kadang ke sana (Jawa). Bisa juga ke Sulawesi atau Sumatera," bebernya. Meski dibeli pengepul dengan cara borongan, harga ikan tetap perekor. Ikan cupang berjenis kelamin jantan biasanya lebih mahal dibandingkan yang betina. Untuk yang jantan biasanya dihargai Rp 10 ribu. Sedangkan yang betina, dihargai Rp 7.000 saja. Lebih lanjut, di usia 1,5 sampai 2 bulan, cupang hias sudah mulai terlihat keindahannya dan sudah bisa dipasarkan. "Kalau satu bulan sudah bisa sih dijual, cuma pasti lebih murah," pungkas pria usia 27 tahun ini saat dihubungi melalui telepon seluler di hari yang sama. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait