Domestik Dulu

Jumat 30-10-2020,09:42 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Kabupaten Berau, sudah memasuki zona kuning. Pariwisata pun dibuka. Tapi sementara untuk turis domestik dulu, turis mancanegara Januari 2021. Tergantung perkembangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani mengatakan, berdasarkan surat edaran (SE) bupati Berau sebelumnya, objek wisata sempat dibuka hanya untuk turis dari Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara). Tepatnya hingga September 2020. Kemudian di Oktober hingga Desember, objek wisata Berau dibuka secara nasional atau khusus turis domestik. “Tapi tidak serta merta langsung dibuka begitu saja. Karena harus dipelajari perkembangan penularan COVID-19, meskipun trennya sudah bisa diatasi. Sekarang, Berau sudah di zona kuning dari sebelumnya zona merah,” ujarnya, Selasa (27/10) lalu. Lanjut Masrani, untuk turis mancanegara dibuka pada Januari 2021 mendatang, jika tidak ada lonjakan penularan Pandemik COVID-19 di Kabupaten Berau. Tetapi, pembukaan itu bisa saja dibatalkan jika penularan Corona di Bumi Batiwakkal kembali tidak terkendali. “Jika berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan di surat edaran, kita Januari membuka akses wisatawan bagi wisman untuk datang berwisata. Tapi tetap melihat perkembangan virus Corona, bagaimanapun kesehatan tetap penting,” jelasnya. Ditanya terkait adanya kekhawatiran objek wisata berpotensi menjadi penularan baru di Kabupaten Berau, Masrani menyebut, sepanjang wisatawan komitmen menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata, maka potensi tersebut dapat dicegah. Apalagi saat ini, pengunjung juga dilakukan pembatasan dan tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang mengundang keramaian di tempat wisata. “Yang dikhawatirkan pengunjung tak  disiplin soal prokes dan tidak jujur, hal ini yang bisa menimbulkan masalah. Tapi kami tetap akan melakukan pencegahan semaksimal mungkin agar penularan tidak kembali terjadi,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan sistem satu pintu bagi masyarakat yang hendak berwisata, agar memudahkan pemeriksaan, sekaligus pendataan pengunjung, baik itu di Pulau Derawan, Maratua, maupun di Kecamatan Bidukbiduk. “Tujuannya untuk memutus rantai penularan COVID-19, pendataan jumlah kunjungan, dan keamanan. Agar sebelum sampai ke tempat tujuan, petugas sudah melakukan pencegahan awal dengan pemeriksaan kesehatan kepada wisatawan yang ingin berwisata,” tuturnya. Diakuinya, selama berau berstatus zona merah, kegiatan pariwisata di Kabupaten Berau sangat tidak maksimal. Bahkan, pihaknya terpaksa menutup sejumlah destinasi objek wisata andalan di Berau pada Juli lalu akibat penularan Corona meningkat secara drastis. “Bahkan Maratua dan Pulau Derawan sangat ketat menerapkan lockdown bagi wilayahnya, dan menutup semua akses kunjungan wisata. Dan Alhamdulillah, belum ada kasus pasien terkonfirmasi positif di wilayah objek wisata,” jelasnya. Dirinya mengaku optimistis dengan Berau berstatus zona kuning, dan sedang menuju zona hijau kunjungan wisatawan dapat kembali meningkat, dan memberikan efek ekonomi bagi masyarakat di Kabupaten Berau. “Karena pariwisata yang dianggap berhasil itu dilihat dari jumlah kunjungan wisatawannya,” pungkasnya. */ZZA/APP
Tags :
Kategori :

Terkait