Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Persiba Balikpapan masih bersikukuh untuk berada di Kota Minyak. Skuat Beruang Madu tampaknya tak begitu terpengaruh dengan informasi kompetisi digelar tahun depan. Ya, sebelumnya Plt.Sekjen PSSI Yunus Nusi menjelaskan hasil emergency meeting Exco sirculer, Rabu (29/10/2020) malam bahwa kompetisi digelar awal 2021.
Ketua Umum Persiba Gede Widiade menanggapi santai soal kabar tersebut. Dia masih menunggu pemberitahuan secara resmi dari PSSI. Hal itulah yang juga menjadi alasannya untuk tidak memulangkan pemain. Padahal mayoritas klub Liga 2 sudah meliburkan tim. Lantaran tak ada kejelasan kompetisi.
"Kalau ada surat tertulisnya baru kami tanggapi. Kalau saya pulangkan pemain tiketnya mahal. Dari Sabang sampai Merauke. Kalau kita pulangkan sekarang siapa yang bertanggungjawab," ujar Gede, Kamis (29/10/2020).
Gede juga turut menyayangkan dengan sikap PSSI yang dianggap tidak kredibel. Ia menganggap PSSI dan PT LIB tidak memikirkan nasib klub. Sudah delapan bulan kompetisi tidak digelar. Gede bersama Persibanya mengakui sangat rugi. Ratusan juta digelontorkan demi menghidupi tim.
"Kita menunggu PSSI. PSSI maunya gimana. Kita mau menentukan gimana kalau kita amburadul. 2019 kita rugi banyak, Mas. Moral, psikis, duit. Apa itu dipertimbangkan PSSI? Saya sekarang belum memulangkan karena tunggu surat resmi," tegas Gede.
Disinggung rencana kompetisi digelar tahun depan, Gede enggan berandai-andai. "Saya tidak mau berandai-andai. Karena PSSI ini tidak dipercaya pemerintah. Sama polisi. Kita rugi banyak," terangnya.
Di sisi lain mayoritas kontrak pemain Persiba akan berakhir Desember. Asisten Manajer Persiba Sayid Ryanezard menjelaskan masih menunggu regulasi dari PSSI. Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Baik tahun depan kompetisi baru atau malah melanjutkan yang belum terlaksana di 2020.
"Pemain memang ada yang berakhir Desember. Kita tunggu regulasi. Kalau musim baru seperti apa soal kontrak. Begitu juga kalau melanjutkan kompetisi yang lalu," kata Sayid. (fdl/ava)