Samarinda, nomorsatukaltim.com – Winger Borneo FC Dedi Hartono mencoba tetap bugar selama masa libur tim. Di luar menjalankan program latihan fisik yang dipesankan oleh pelatih. Ia juga mencari kesenangan lain.
Tak jauh-jauh dari sepak bola juga. Dedi hampir setiap hari bermain bola di lapangan sepak bola di kampungnya. Bersama siapa saja yang ada di lapangan. Jadi sembari mengasah teknik dan agar tak kehilangan sentuhan bola. Dedi juga sering sharing ilmu sepak bola pada anak-anak di kampungnya.
“Ya kumpul bersama keluarga. Latihan-latihan kecil bareng anak-anak di kampung. Itung-itung berbagi ilmu. Siapa tau dari mereka nanti akan ada bakat yang bisa tersalurkan di dunia sepak bola,” jelasnya.
Soal kompetisi, Dedi tak mau bicara banyak lagi. Kadar kecewanya sudah sangat tinggi. Kecewanya lebih pada heran. Kenapa negara lain bisa menggelar liga sepak bola. Tapi Indonesia tidak. Padahal sama-sama tinggi tingkat penyebaran pandeminya.
Komitmen tim sepak bola Indonesia juga sama. Sama-sama ingin dan bisa menerapkan protokol kesehatan. Sehingga aneh saja jika Indonesia tak mengambil contoh dari negara lain itu.
“Tentu sangat kecewa. Harusnya kita ada liga. Masak kalah sama negara lain,” pungkasnya. (frd/ava)