Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Punggawa Persiba Balikpapan Septinus Alua sedang dilema. Masalahnya sampai sekarang kompetisi Liga 2 tak ada kejelasan. Kerinduan dengan kampung halamannya, Wamena makin besar ia rasakan.
Alua sudah berada di Balikpapan sejak awal Maret lalu. Di saat teman-temannya pulang ke kampung halaman karena diliburkan saat pandemi COVID-19. Alua justru memilih menetap di Kota Minyak.
“Saya rindu kampung halaman. Karena kompetisinya tidak jelas begini,” kata Septinus Alua, Senin (26/10/2020).
Terkait kompetisi, mantan penggawa PSIS Semarang ini pun berharap dilanjutkan. Dia tidak mempermasalahkan kembali tidak pulang kampung. Karena sudah menjadi risiko sebagai pemain untuk merantau ke kota orang.
“Pasti juga akan pulang kampung sesudah kompetisi. Jadi berharap kompetisinya dulu yang dilanjutkan,” ujarnya.
Alua pun sampai saat ini masih semangat menjalani latihan bersama pemain lainnya. Apalagi manajemen masih tetap memberikan hak-haknya.
“Saya masih fokus bantu tim. Kalau kompetisi bergulir, pasti kami punya target masing-masing,” tambahnya.
Alua memang salah satu pemain yang paling tidak sabar. Apalagi musim ini merupakan debut perdana Alua usai menjalani sanksi. Pada pembukaan melawan Kalteng Putra Maret lalu, Alua absen. Lantaran masih menjalani sanksi dari komdis PSSI. Alua sebelumnya dihukum lantaran diduga memukul wasit saat Persiba bertandang melawan Persatu Tuban pada Liga 2 2019 lalu.
Terhitung sejak Oktober 2019, maka setahun sudah Alua tak merasakan kompetisi. Waktu yang cukup lama bagi pesepakbola absen dari kompetisi. (fdl/ava)