Polisi Buru Pelaku

Senin 26-10-2020,10:30 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Kasus kematian Fransiska mulai menemukan titik terang. Setelah polisi memeriksa 9 saksi, dan melakukan penyelidikan. Diduga Fransiska menjadi korban pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Rido Doli Kristian mengatakan, pihaknya sementara melakukan pengembangan kasus hingga ke luar daerah. Meski Rido belum menyebut secara langsung ini merupakan kasus pembunuhan, kuat dugaan Satreskrim memburu terduga pelaku. “Kami masih terus berupaya untuk menyelidiki kasus ini,” ujarnya kepada Disway Berau, Minggu (25/10). Rido memastikan dalam waktu dekat akan memberikan kabar baik. Dan berkomitmen untuk bisa mengungkap kasus tersebut.“Doakan saja dalam waktu dekat ini kami bisa mengungkap dan menyelesaikan kasus ini,” katanya. Bahkan, pihaknya mengantongi identitas terduga pelaku pembunuhan Fransiska. “Tidak ada kejahatan yang sempurna. Walaupun serapi mungkin menyembunyikannya, pasti akan terungkap,” pungkasnya. Kasus Fransiska memang sempat menjadi misteri. Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus kematiannya. Dan menunggu hasil autopsi dari dokter forensik terkait penyebab kematian. Bahkan, keluarga korban minta polisi temukan pelakunya jika ini kasus pembunuhan. Dilansir dari detik.com, pihak keluarga berharap polisi mengusut kasus dan menangkap pelaku. "Saya berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini, dan pelaku pembunuhan di hukum seberat-beratnya," kata paman Fransiska, Agustinus Hardian, Jumat (23/10). Keluarga meyakini Fransiska menjadi korban pembunuhan karena ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar. Mayat wanita itu ditemukan di dekat kolam buaya Rabu (21/10), sekira pukul 17.12 Wita. “Kalau kami lihat jenazahnya, kami menduga dibunuh,” katanya. Baca juga: Fransiska Diautopsi Agustinus Hardian menjelaskan, Fransiska dan suami meruapakan perantau dari Jawa. Alasannya ke Kalimantan untuk mencari kerja. Diungkapkannya, suami Fransiska bekerja di tambang batu bara. Dan keponakannya, bekerja di kafe. Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning W mengatakan, untuk mengetahui penyebab kematian Fransiska harus menunggu hasil autopsi. Dirinya tidak menegaskan bahwa wanita tersebut adalah korban pembunuhan. “Kalau dilihat dari kasat mata, kemungkinannya memang seperti itu. Tapi untuk lebih pastinya tunggu hasil dan pernyataan dokter forensik,” ujarnya. Menurutnya, ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Fransiska. Ibu satu anak itu diduga meninggal hanya berselang beberapa jam sebelum ditemukan. “Ditubuh jenazah, tidak ditemukan luka tusukan. Tapi kalau memar mungkin ada,” katanya.Namun, ditegaskannya, akan mengungkap kasus itu secepat mungkin. */fst/app  
Tags :
Kategori :

Terkait