Kinerja Pasar Modal Menggeliat, Transaksi Investor Ritel Mencapai 73 Persen

Rabu 21-10-2020,12:21 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Tiga hal menjadi fokus Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk menjaga pasar modal lebih dalam dan lebih resilient. Yakni memperbanyak investasi, memperkuat infrastruktur digital, dan membangun optimisme pengusaha.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam pembukaan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020. Wimboh menjelaskan, pada awal Januari 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada level 6.335. Saat itu industri pasar sangat optimis. Kemudian tak diduga virus corona melanda sejumlah negara. Dengan adanya virus corona memberikan pengaruh sentimen negatif pada IHSG. Pada 24 Maret 2020, IHSG berada pada angka 3.937. "Saat ini IHSG kembali berada di atas level 5.000 setelah sebelumnya sempat turun pasca diberlakukannya kembali PSBB," terangnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual pada Selasa (20/10) siang. Agar dampaknya tidak terlalu dalam terhadap pasar modal ataupun ekonomi. Seluruh komponen bangsa ini berupaya menahan penurunan. Dengan memitigasi untuk mengambil langkah-langkah mewujudkan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien. Wimboh pun cukup puas dengan kinerja pasar modal yang mulai menggeliat. "Meski masih masa pandemi COVID -19, namun perkembangan pasar modal Indonesia tahun ini tetap alami pertumbuhan," ucapnya. Salah satunya adalah porsi transaksi investor ritel di pasar modal yang mencapai 73 persen. Hal tersebut merupakan transaksi yang paling banyak dalam lima tahun terakhir. “Kami mengingatkan kembali, upaya extradordinary yang sudah dilakukan. Fokus pertama yang dilakukan adalah memperbanyak investasi. Instrumen ini yang akan diperbaiki, baik ritel ataupun corporate. Dengan memperbanyak instrumen investasi maka pasar akan lebih variasi, " ujarnya. Fokus kedua, dengan fokus pada penyediaan infrastruktur yaitu digitalisasi. Kata Wimboh, tantangan melakukan transaksi di pasar saat ini adalah bagaimana settlement transaksi dilakukan secara elektronik. "Hal itu dilakukan agar transaksi lebih aman dan tanpa gangguan," sebut Wimboh. Fokus ketiga memperdalam pasar modal Indonesia adalah bagaimana mendorong investasi dan membangun optimisme pengusaha. OJK juga menyoroti banyaknya permintaan dari investor asing. Terkait instrumen derivatif lindung nilai atau hedging di pasar modal yang belum lengkap. Dengan adanya kritik tersebut pihaknya komitmen untuk memfasilitasi hal tersebut. “Karena itu, kalau ada sentimen negatif di pasar modal yang dilakukan investor asing adalah sell off. Kalaupun ada hedging terutama nilai tukar, ini cukup mahal,” imbuhnya. Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, kegiatan CMSE 2020 diadakan sebagai rangkaian dari peringatan 43 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. "Sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan literasi serta inklusi masyarakat terhadap Pasar Modal Indonesia," kata Yulianto dalam keterangan resminya yang diterima Disway Kaltim. CMSE 2020 dikemas dalam format serangkaian kegiatan seminar (Summit) dan pameran (Expo) Pasar Modal Indonesia. Sebagai sarana untuk menampilkan peran dan fungsi dari seluruh lembaga, profesi, produk, dan layanan di Pasar Modal Indonesia kepada para stakehoders dan publik. Kegiatan CMSE 2020 diselenggarakan OJK bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), secara virtual mulai Senin hingga Sabtu (24/10) mendatang. Menurut Yulianto, dengan usaha meningkatkan literasi dan inklusi Pasar Modal Indonesia, penyelenggaraan CMSE 2020 juga untuk menumbuhkan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia. "Tujuan lain dari diadakannya CMSE 2020 ini adalah guna mendukung pencapaian target penambahan jumlah perusahaan tercatat baru maupun nilai penggalangan dana di Pasar Modal Indonesia," tambahnya. CMSE 2020 ini ditargetkan akan diikuti oleh 10.000 orang peserta yang terdiri dari calon investor, investor, perusahaan tercatat, dan calon perusahaan tercatat, serta menjadi ajang bertemunya seluruh stakeholders di pasar modal dan masyarakat umum secara virtual. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait