Kaltim Punya 4 Sektor Potensial Investasi yang Patut Dilirik Investor

Rabu 14-10-2020,13:31 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Aswin mengungkapkan situasi investasi pada kurun waktu lima tahun terakhir. Yang mana sektor industri pengolahan menjadi sektor kedua terbesar terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim. Setelah sektor pertambangan dan penggalian.

Berdasarkan datanya, bahwa pada 2019, industri pengolahan migas menjadi jenis industri paling dominan. Yakni menyumbang 64% kontribusi pada sektor industri pengolahan.

Urutan kedua diduduki oleh industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 16%. Dan urutan ketiga adalah industri makanan dan minuman sebesar 11%.

Menurut Aswin, dalam pembangunan sektor industri pengolahan di Kaltim ada peluang dan tantangan. Peluangnya, adalah posisi Kaltim yang terletak pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI II), potensi sektor perkebunan dan ditetapkannya sebagai lokasi ibu kota negara baru.

Adapun tantangannya. Yaitu kontribusi sektor industri pengolahan non migas belum optimal, tingkat keberhasilan kawasan strategis provinsi masih rendah, industri hilir pertanian dalam arti luas belum banyak bertumbuh.

"Akan tetapi Pemprov Kaltim tetap komitmen dengan strategi dan arah kebijakan pembangunan sektor industri Kaltim. Dengan melakukan peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditi unggulan," sebut Aswin.

Dia menambahkan, pemerintah terus mendorong peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor perkebunan. "Kaltim juga telah memiliki Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi (RIPIP) yang menetapkan industri pangan, karet dan kayu, hulu agro, kimia dasar berbasis migas dan batu bara sebagai industri andalan," pungkasnya. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait