“Besok harus kibar bendera setengah tiang,” ujarnya kepada Disway Berau, Selasa (22/9).
Bendera setengah tiang itu selama tiga hari. Selama bendera setengah tiang itu berkibar, aktivitas pemerintahan tetap berjalan.
“Kecuali acara seremoni saya minta ditiadakan. Kalau paripurna, besok akan tetap dilaksanakan,” katanya.
Walaupun dalam suasana duka, pihaknya tetap meminta kepada seluruh ASN agar berkerja semaksimal mungkin. Terkhusus bidang pelayanan, harus tetap bekerja optimal.
“Pelayanan harus tetap berjalan. Dan tidak boleh berhenti,” tegasnya.
Agus mengimbau, agar masyarakat terus memperhatikan kesehatannya. Dan tidak mengabaikan protokol kesehatan. Dia pun berharap, kasus kematian karena COVID-19 ini tidak bertambah.
“Saya juga memohon doa, agar almarhum Bupati Berau diberikan tempat bersama orang-orang saleh. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” pungkasnya.
Bela Sungkawa Sandiaga Uno
Dalam akun media sosial Instagram Sandiaga Uno turut berduka karena meninggalnya Bupati Berau Muharram. Caption di akun pribadinya juga diunggah foto Muharram yang sedang mendapatkan perawatan.
Innalillahi wainnailaihi rojiun. Baru saja saya mendengar kabar duka, bahwa sahabat saya, Bupati Berau Kalimantan Timur, Bapak Muharram meninggal dunia akibat ganasnya COVID-19.
Bahkan hari ini saya masih melihat ia mengunggah video yang saya kirimkan sebagai bentuk support dalam program-program yang ia gagas dalam pembangunan Kabupaten Berau.
Pak Muharram saya kenal sebagai sosok yang sangat berpihak pada Gerakan ekonomi masyarakat, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Ia selalu mendorong warganya untuk bisa membuka lapangan kerjanya sendiri.
Mari kita doakan agar Almarhum husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, dan diampuni segala dosanya. Semoga gagasan-gagasan beliau dapat terus dilanjutkan, menjadikan ini amal jariyah yang tidak terputus dengan manfaat yang terus mengalir pada kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakatnya.*/fst/app