Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Pandemi COVID-19 saat ini belum juga beres di Indonesia. Setiap waktu, peningkatan kasus positif terus meningkat. Hampir seluruh daerah di Tanah Air terkena dampaknya. Hal ini menjadi perhatian khusus dari federasi sepak bola nasional, PSSI. Pasalnya kompetisi bakal bergulir Oktober mendatang. Liga 1 di awal Oktober dan Liga 2 dua pekan kemudian.
Mengutamakan kesehatan dan keselamatan pemain, membuat PSSI menggelar webinar medical workshop, Rabu (16/9/2020) lalu. Tentunya ditujukan kepada semua tim Liga 1 dan Liga 2 dengan perwakilan tim dokter. Terkait standar protokol kesehatan yang bakal diterapkan selama kompetisi. 5
Dokter Tim Persiba Dr Rudy Manggasa menjelaskan banyak hal yang dibicarakan pada workshop tersebut. Poin penting yakni bagaimana protokol kesehatan selalu dipatuhi semua tim baik saat latihan, di dalam bus, pertandingan maupun saat sampai di penginapan.
”Aturan ketat bakal berlaku. Setiap aktivitas pemain harus sesuai protokol kesehatan yang sudah ditentukan,” kata Dr Rudy, Rabu (17/9/2020).
Apa yang disampaikan PSSI nyaris sama dengan aturan yang sudah dikeluarkannya untuk tim. Selama pemusatan latihan di Balikpapan seluruh pemain hingga ofisial sangat patuh dengan protokol kesehatan.
”Protokolnya hampir sama saja. Tapi saya tetap akan membuatnya lalu memberikan dan menyampaikan materi dari PSSI kepada pemain,” katanya.
Selain membahas soal protokol selama kompetisi, webinar tersebut juga membahas terkait langkah yang diambil saat ada pemain positif COVID-19. Jika hanya ada satu pemain yang terkena, maka kompetisi tetap lanjut.
Namun jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), di mana banyak anggota tim yang terkena, nanti tim sendiri yang memutuskan.
”Tapi untuk itu belum ada penjelasan lebih lanjut apakah kompetisi dihentikan atau bagaimana," tambahnya.
Sementara itu terkait swab test selama kompetisi bakal ditanggung oleh PSSI. Tim bakal menjalani swab test setiap dua pekan sekali selama pertandingan. (fdl/ava)