GUBERNUR Kaltara Irianto Lambrie mengunjungi Ponpes Mutiara Bangsa di Sebatik, Rabu (9/9) lalu.
SEBATIK, DISWAY – Sekitar 500 anak pekerja migran dan anak yatim yang menempuh pendidikan di pondok pesantren Desa Padaidi, Sebatik, Kabupaten Nunukan, akan mendapat bantuan 1 ton beras dari Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.
Itu disampaikan Irianto di sela-sela kunjungannya ke pondok pesantren tersebut, Rabu (9/9) lalu. Selain bantuan beras, juga alat pelindung diri seperti masker. Ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk mengirimkan beberapa unit instalasi cuci tangan ke pesantren itu.
Pada kesempatan itu, mengatakan bahwa pada awal 2020, dirinya menugaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Untuk menginventarisasi sarana dan prasarana, atau infrastruktur yang tidak menghabiskan terlalu banyak anggaran, tetapi bisa fungsional.
“Akhirnya dilaporkan bahwa ada asrama dan ruang kelas di pesantren ini belum fungsional," kata Irianto Lambrie.
Ponpes tersebut, sejatinya berdiri sejak 2008. Pembangunan sarana dan prasarana pondok pesantren, intensif dilaksanakan sejak 2013-2016. Namun pada 2016, beberapa bangunan belum bisa difungsikan.
Dinas PUPR Perkim Kaltara kemudian berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.
“Karena kewenangannya memang ada di pemerintah atau di APBN. Dan, alhamdulillah dari komunikasi yang kita lakukan melalui Dinas PUPR-Perkim dan balai, akhirnya teranggarkan biaya revitalisasi sebesar Rp 1,2 miliar,” ungkap Irianto.