Dukung Tradisi Adat Menjadi Kalender Pariwisata

Kamis 03-09-2020,10:36 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

WAKIL Bupati Berau Agus Tantomo saat menghadiri kegiatan tradisi adat yang digelar masyarakat dan mendukung menjadi bagian dari kalender pariwisata.

TANJUNG REDEB, DISWAY - Kabupaten Berau memiliki potensi pariwisata yang besar. Tidak hanya bentang wisata alam yang tersebar mulai pedalaman, pesisir hingga kepulauan.

Bumi Batiwakkal juga memiliki wisata sejarah hingga kebudayaan adat yang hingga saat ini masih terus dipertahankan masyarakatnya. Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, mendukung pemerintah kampung dan masyarakat untuk terus melestarikan warisan para pendahulu di daerah masing-masing. Terlebih saat ini Pemkab Berau, telah menetapkan beberapa kampung sebagai kampung wisata dan kampung budaya.

Kekayaan adat istiadat yang masih terjaga dengan baik di Kabupaten Berau menurut Agus Tantomo, juga menjadi bagian dari daya tarik pariwisata. Pasalnya, setiap daerah memiliki warisan kebudayaan yang berbeda beda dan tentu ini juga menjadi pemikat setiap wisatawan untuk mengenal dan mengetahui kebudayaan di setiap daerah yang dikunjungi, termasuk yang ada di Kabupaten Berau.

Untuk itu, Wabup Agus Tantomo mendorong setiap kampung untuk tetap melestarikan adat istiadat sebagai warisan kebudayaan daerah. “Tentu kebudayaan adat istiadat yang ada di setiap kampung perlu untuk terus dilestarikan,” ungkapnya, usai mengikuti tradisi adat Dayak Basap di Kampung Suaran beberapa waktu lalu.

Kegiatan pesta adat di setiap kampung menurut Agus Tantomo, bisa menjadi bagian dari kalender wisata di Bumi Batiwakkal. Gelaran adat yang sudah diagendakan rutin setiap tahun ditetapkan dan dimasukkan kedalam kalender wisata dan dipromosikan untuk mengundang kunjungan wisatawan. Menjadi agenda pariwisata diyakininya akan menambah jumlah kunjungan wisatawan yang pada akhirnya menggerakkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Tentu untuk saat ini di tengah pandemi COVID wisata atraksi kebudayaan memang terkendala karena tidak boleh mengundang orang berkerumun. Namun kedepannya dengan penerapan standar operasional prosedur yang matang tentu kegiatan wisata budaya ini bisa menjadi agenda rutin dan menjadi bagian pariwisata,” ungkapnya.

Pengelolaan kegiatan budaya ini menurutnya harus dikemas dan dipersiapkan dengan maksimal sehingga saat pelaksanaan tentunya akan memberikan nilai tambah yang baik pula. Prosesi adat terlaksana dengan baik, wisatawan juga banyak yang tertarik ketika kemasan kegiatannya dipersiapkan dengan maksimal.

“Saya meyakini ketika dikemas dan dipromosikan dengan baik wisata budaya ini akan mengundang wisatawan datang,” tandasnya. HUMAS/APP

Tags :
Kategori :

Terkait