Samarinda, NomorSatuKaltim.com - Pencarian warga yang tenggelam di Sungai Karang Mumus (SKM) masih dilakukan. Namun, pencarian yang berlangsung hingga Minggu sore (30/8/2020) masih belum membuahkan hasil, alias nihil.
Seperti diketahui, korban tenggelam itu ialah Kipli (30) warga Jalan Lambung Mangkurat, Gang H Mastur, Kecamatan Samarinda Kota. Ia dinyatakan menghilang setelah dilihat warga nekat menceburkan diri ke sungai pada Sabtu (29/8/2020) kemarin, tepatnya di bawah Jembatan III, penghubung Jalan Ahmad Dahlan dan Lambung Mangkurat.
Dar informasi yang dihimpun, diduga korban nekat melompat ke sungai karena menghindari kejaran aparat kepolisian. Korban yang memilih terjun ke sungai rupanya tak dapat berenang. Sempat nampak timbul tenggelam dan teriak minta tolong. Namun sekitar pukul 13.30 WITA, korban akhirnya dinyatakan hilang.
Sejak hari pertama Sabtu (29/8/2020) Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polri, BPBD Samarinda serta dibantu unsur relawan, berupaya melakukan pencarian. Mulai dari penyisiran, penuyelaman, hingga membuat gelombang buatan. Namun korban tak kunjung ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Klas A Balikpapan, Melkianus Kotta melalui Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, dihari kedua pencarian korban pihaknya kembali melakukan pencarian dengan penyisiran.
"Hari ini kami melakukan penyisiran, sedangkan untuk penyelaman serta membuat gelombang buatan tidak bisa. Karena kondisi air surut dan jarak pandang nol, ditambah arus sungai yang cukup kencang," ungkapnya.
"Dan air itu mulai naik sore hari, ditambah juga yang menjadi kendala faktor cuaca," sambungnya.
Karena kendala itu, pencarian baru akan kembali dilanjutkan pada Senin pagi (31/8). Jarak pencarian pun nantinya akan diperluas dari lokasi awal korban dikabarkan tenggelam.
"Kalau korban masih belum bisa ditemukan pasti akan diperluas terus. Kalau hari ini 400 meter, besok 500 meter atau bisa juga lebih," pungkasnya. (aaa/sam)