Kubar Telah Siap Jika Terjadi Karhutla

Kamis 27-08-2020,16:14 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Tim BPBD menjaga Kersik Luway saat karhutla  menghanguskan taman wisata itu pada tahun 2019. (ist)

Sendawar, nomorsatukaltim.com –Kondisi  hutan dan lahan yang luas di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), adalah sebuah berkah. Namun jika tak ada inisiatif untuk menjaganya. Maka akan menjadi malapetaka, terutama bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Nyaris terjadi setiap tahun.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar mencatat pada 2019 lalu tak kurang dari 10  ribu hektare hutan dan lahan di Kabupaten Kubar terbakar.

Sedangkan data karhutla BPBD Kubar  periode 9 Januari hingga 22 Juli 2020, tercatat estimasinya sudah mencapai 61 hektare hutan dan lahan di Kubar yang ludes terbakar.

Namun penyebab terjadinya karhutla itu belum jelas. Terbanyak karena unsur tidak sengaja, tiba-tiba muncul hotspot (titik api). Namun ada pula api diduga merambat dari pembakaran lahan atau ladang warga ke hutan.

Bersyukur, sejumlah stakeholder, di antaranya BPBD, Kodim 0912/KBR, Polres, PMK, Satpol PP, Manggala Agni, UPTD Kehutanan, serta Masyarakat Peduli Api (MPA), bersinergi dalam memadamkan api.

“Upaya mitigasi (mengurangi) dan menanggulangi karhutla dilakukan bukan hanya oleh satu instansi, tapi bersinergi,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kubar,  Edi Sopian kepada, Selasa (25/8) di ruang kerjanya.

Upaya mitigasi dan menanggulangi karhutla oleh BPBD Kubar. Di antaranya terus mensosialisasikan ke masyarakat 16 kecamatan, pentingnya menjaga agar para pihak tidak membakar lahan secara gegabah.

Sosialisasi dilakukan oleh BPBD hingga ke 190 kampung se-Kubar. Karena sudah terbentuk 35 regu MPA se-Kubar. Per regu terdiri 15 orang. “MPA sangat efisien, berfungsi  dalam menyebarkan peduli api kepada masyarakat, agar dalam berladang tetap menguatkan kearifan lokal,” tutur Edi Sopian. 

Pada tahun ini upaya pencegahan karhutla, selain gencarnya sosialisasi ke masyarakat. Badan yang khusus menangani bencana di daerah itu telah menguatkan sarana prasana.

“Dari pengadaan sarana prasarana oleh BPBD Kubar tahun anggaran 2019. Saat ini BPBD Kubar sudah memiliki 8 mobil pemadam. Kemudian ada 3 mobil peralatan, serta sejumlah mesin pompa,” ungkap Kepala Seksi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kubar, Seldas Limbong lebih jauh menjelaskan.

Sedangkan upaya konkret lainnya adalah melakukan upaya sosialisasi melalui grup Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) dibentuk dengan tujuan pengelolaan informasi kebencanaan.

“Di dalam grup Pusdalop ada camat, petinggi kampung, dan aparat berwenang lainnya, sehingga sangat kompeten,” urai Seldas.

Sosialisasi untuk tidak membakar ladang, ataupun cara melaporkan penyalahgunaan api juga sesekali dilakukan secara langsung. Head to head dengan masyarakat.

“Jadi ada yang turut mengawasi juga. Sebagai bentuk antisipasi kelalaian. Karena sekarang sedang peralihan musim. Debit hujan sangat kecil,” lanjutnya.

Tags :
Kategori :

Terkait