Dari empat kecamatan, areal lahan gambut yang terluas ada di Kecamatan Penajam. Ada beberapa titik. Memiliki lahan gambut yang besar. Total di wilayah itu ada sekira 1.300 hektare.
Terdiri dari Desa Giri Purwa sekira 200 hektare dan Kelurahan Nenang sekira 400 hektare. Lalu yang terluas ada di Kelurahan Petung sekira 700 hektare. Sisanya hanya areal-arral kecil yang ada di kelurahan/desa lainnya.
Lalu di Kecamatan Waru. Luasannya lebih kecil. Di bawah 100 hektare. Sedangkan di Kecamatan Babulu dan Sepaku areal lahan gambut sangat sedikit.
Sementara untuk wilayah di Babulu dan Sepaku tidak ada areal gambut yang luas. Potensi hanya dari areal semak dan belukar bukan gambut.
"Itu lahan yang paling sulit ditangani. Dan sangat mudah meluas," tuturnya.
Hal itu pula yang acap kali menjadi kendala. Akses menuju area yang terbakar. Ditambah lokasi titik sumber air untuk pemadaman.
Menghadapi itu, pihaknya telah mempersiapkan langkah antisipatif. Dengan membuat sambungan-sambungan pompa air hingga ke titik api.
"Mau tidak mau harus seperti itu. Kami menggunakan pompa-pompa portabel. Mulai dari sumber air terdekat," ujarnya.
Hingga saat ini, PPU masih dalam situasi siaga karhutla. Dibandingkan daerah di Kaltim lainnya. "Karena setiap ada titik panas yang terpantau, kami segera berkoordinasi untuk cek lokasi dan melakukan penanganan," tutup Laila. (rsy/ava)
Data Karhutla di PPU Tahun 2019:
75 karhutla
Luas area 356,3 hektare
Penajam
68 penanganan
326,55 hektare
Waru