Harga Bersahabat, Omzet hingga Rp 90 Juta Per Bulan

Selasa 25-08-2020,14:47 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kongkow sembari ngopi kini menjadi gaya hidup. Kedai-kedai kopi pun kini menjamur. Salah satunya di kawasan Citra Niaga. Beragamnya pilihan tempat ngopi di sana memunculkan peluang.

--------------------------

Bangunan rancangan Antonio Ismael, yang pernah mendapatkan penghargaan internasional Aga Khan Award of Architecture (AKAA) pada 1989 ini, kini memang berubah.

Lapak-lapak toko yang sebelumnya banyak kosong ditinggal masa keemasannya, saat ini didominasi kedai kopi lokal. Peluang ini ditangkap Standard Coffee Supply (SCS). Satu-satunya penyuplai biji kopi di lokasi tersebut.

Berlokasi di Jalan Aga Khan Komplek Citra Niaga, SCS berdiri sejak April tahun ini. Indra Kurniawan selaku owner, mengaku niat awal menjadi supplier biji kopi di Citra lantaran ingin mendukung usaha teman-temannya di lokasi tersebut.

Indra pun sebelumnya memiliki pengalaman sebagai roaster di salah satu kedai kopi yang dulunya cukup terkenal di Samarinda. Dengan pengalaman itu, Indra memberanikan diri menjadi pemasok biji kopi.

Modal awal yang ia keluarkan senilai 50 juta rupiah. Dengan biaya sewa ruko dua pintu, yakni 8 juta rupiah per tahun. Kemudian mesin roasting pun ia pesan secara custom. Dengan harga 450 ribu rupiah.

"Sustainable sama teman-teman di sini, karena berangkatnya dari passion juga, kita saling mendukung," kata Indra yang ditemui di rukonya, Minggu (23/8) malam.

Untuk harga per kilo ia patok senilai Rp 110 ribu saja. Berbeda dengan roastery lain di Samarinda. Yang membanderol harga 150 ribu rupiah per kilo. Pengambilan biji kopi di SCS dijelaskan Indra sesuai kebutuhan dari masing-masing kedai.

"Karena di sini mainnya kedai kopi susu, jadi kebanyakan mainnya robusta. Tingkatnya 1 tingkat lebih tinggi, fine robusta. Untuk ngambil, tergantung biasanya yang pakai mesin itu lebih irit dibandingkan yang kedainya enggak pakai mesin," jelasnya.

Profit yang diraup menjadi supplier kopi di Citra Niaga pun tak tanggung-tanggung. Sebulan Indra bisa memperoleh 50 hingga 60 juta rupiah. Nominal tertinggi yang pernah ia dapat selama 5 bulan waktu ia membuka SCS senilai 90 juta rupiah.

"Petak kecil begini udah cukup semuanya. Uangnya diputar terus untuk beli bahan baku, yang awalnya kiloan jadi ton-tonan biji kopi," sambungnya.

Tags :
Kategori :

Terkait