Harga Lada Mulai Naik

Selasa 25-08-2020,13:09 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Salah seorang petani lada di Kampung Merancang Ilir, Kecamatan Gunung Tabu.(DISWAY BERAU)

TANJUNG REDEB, DISWAY – Harga lada di tingkat petani sudah naik. Dari Rp 33 ribu menjadi Rp 45 ribu. Menjadikan petani lada di Kecamatan Gunung Tabur kembali bergairah.

Salah seorang petani lada di Kampung Merancang Ulu, Iskandar mengatakan, kenaikan harga membaik bersamaan dengan musim panen lada.

“Sekarang sudah Rp 45 ribu satu kilo," katanya, Minggu (23/8).

Meski naik, menurut Iskandar, belum mendekati harga normal Rp 75 ribu. Seperti beberapa tahun lalu. Makanya, sebagian petani menunggu harga itu sebelum melepas lada ke pasaran.

"Selesai panen tidak langsung menjual seluruh lada. Petani yakin harga lada masih akan terus merangkak naik. Jadi dijual hanya sebagian. Sisanya menunggu harga kembali normal,” terangnya.

Sementara Entin, salah seorang pembeli sahang di Kampung Merancang Ilir, mengaku, harga lada bervariasi. Rp 43 ribu sampai Rp 45 ribu per kilogram. Harga, katanya, tergantung kualitas.

“Kalau yang murah bercampur putih dan hitam. Kalau lada yang warnanya putih lebih mahal. Karena kualitasnya bagus,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Pasca Panen dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Sofian Rodi menjelaskan, kenaikan harga lada sejak sebulan lalu.

Kenaikan harga disebutkan merata di seluruh Berau. Namun ada perbedaan di setiap wilayah. “Tipis saja, paling seribu atau dua ribu rupiah saja. Biasanya disebabkan karena faktor dekat dan jauh saja,” katanya.

Saat ini harga pasar masih mengacu pada harga global atau internasional. Diharapkan secara bertahap terus terjadi kenaikan. Dengan demikian, petani akan semakin bersemangat mengembangkan tanaman ladanya. “Semoga tidak turun lagi,” harapnya. (ZZA)

Tags :
Kategori :

Terkait