Penjualan Perumahan Subsidi Lesu

Sabtu 22-08-2020,13:06 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Dalam kondisi normal, target penjualan perumahan MBR tercapai. (IST)

Tanjung Redeb, Disway - Penjualan properti atau perumahan bersubsidi lesu. Sejak penyebaran COVID-19.

Salah seorang developer perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Tanjung Redeb, Arif, mengakuinya. Penurunannya cukup signifikan. Sejak April 2020.

“Pasar tidak hilang sama sekali. Hanya turunnya drastis,: ungkapnya kepada Disway Berau, Jumat (21/8).

Arif menjelaskan, jika dalam kondisi normal, kuota rumah MBR subsidi yang diperbolehkan diperjualkan dari kementerian PUPR sebanyak 104 properti. Terpenuhi selama tiga bulan. Namun, kurun waktu April hingga Juli, hanya 7 properti yang terjual.

Di Agustus ini, dia menargetkan penjualan 25 properti. "Banyak bertanya tentang profil properti. Tetapi tidak lanjut ke pembelian. Wajar, sebab kondisi tidak normal. Jadi dana dialokasikan kepada hal yang lebih penting," ujarnya.

Di Berau, tambahnya, properti subsidi tidak mengalami kenaikan. Masih di bawah Rp 200 juta per unit untuk tipe 36. Jika mengikuti keputusan Asosiasi Real Estate Indonesia, penetapan harga Rp 164 juta per unit.

Untuk wilayah Berau, properti MBR dan subsidi masih berada di angka Rp 153 juta. Bukan banting harga. Tapi di tengah kondisi sekarang, tidak menaikkan harga adalah keputusan terbaik.

“Bukan hanya peminat perumahan menurun. Bahan baku juga susah," tandasnya.

Ia menyebut contoh besi. Di Berau akhir-akhir ini stok kosong. Terpaksa mengambil dari luar kota. Pakai ekspedisi yang biayanya bertambah.

Arif tetap optimistis bisnis properti dapat kembali bangkit. Perlahan.

“Namun jika normal, kendala kami adalah pengurangan subsidi. Sebab informasinya, anggaran rumah bersubsidi juga dipangkas untuk menanggulangi COVID-19,” tutupnya. (RAP/ANM)

Tags :
Kategori :

Terkait