Arah PPP dan NasDem Pasca Ismu dan Encek

Rabu 19-08-2020,21:45 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Irdiansyah, Plt. Ketua DPD PPP Kutim. (Istimewa)

Sangatta, nomorsatukaltim.com – Pasca ditetapkan tersangka oleh KPK, Encek UR Firgasih mantan Ketua DPD PPP Kutai Timur, bersama sang suami, Ismunandar—mantan Dewan Pertimbangan DPD NasDem Kutim, kedua partai tersebut secara maraton melakukan pembenahan.

Kedua tokoh tersebut memiliki pengaruh besar atas kejayaan  partai yang dinaunginya. Ini dapat diukur dari awal kepemimpinan keduanya. Misalnya, PPP Kutim. Pada 2009 lalu, hanya mampu meraih 2 kursi perwakilan di DPRD Kutim. Ketika itu Encek belum menjabat ketua.

Namun, di bawah kepemimpinan Encek. Pada 2014 perolehan suara PPP naik signifikan. Mampu meraih 6 kursi. Dan pada 2019, naik lagi. Hingga di puncak tertinggi. Encek pun didapuk menjadi ketua DPRD Kutim. Dengan total perolehan 9 kursi.

Begitupun dengan Partai NasDem. Awalnya pada 2014 hanya 3 kursi. Dengan pamor Ismunandar, bisa naik menjadi unsur pimpinan. Yakni meraih 5 kursi. Sekaligus menempatkan kader NasDem menjadi Wakil Ketua II DPRD Kutim.

Tentunya dengan kehilangan Bunda Firgasih, sapaan akrabnya, DPD PPP Kutim harus menata kembali ketimpangan kepengurusan. Baik yang ada di DPRD Kutim, DPD PPP Kutim, hingga pengusungan Pilkada 2020 mendatang. Antara lain dengan ditunjuknya Plt Ketua DPD PPP Kutim Ir Irdiansyah, menggantikan Bunda Firgasih.

“Dalam waktu dekat juga akan keluar nama Ketua DPRD Kutim dari PPP yang menggantikan Bunda  Firgasih. Dilanjut dengan nama Paslon yang akan diusung PPP Kutim pada Pilkada mendatang,” ujar Ir Irdiansyah, yang lebih dikenal dengan sapaan H Wewe.

Sebelum operasi tangkap tangan (OTT) KPK, terhadap keduanya, Ismunandar sebagai petahana dianggap lawan politik terberat. Bagi para pesaingnya. Hasil survei di internal partai membuktikan itu.

Apalagi Ismu diisukan akan berpasangan dengan seorang birokrat dari Kaltim, Iman Hidayat. Iman adalah kader PPP Kutim. Peta politik NasDem dan PPP Kutim akan berkoalisi terbuka lebar. Apalagi dengan total 14 kursi. Ini modal besar untuk berlayar.

Namun itu tinggal mimpi. Semua kandas saat KPK menetapkan Ismunandar sebagai tersangaka. Peta politik di Kutim berubah.

Tumabangnya Ismu membuat banyak tokoh ingin berkompetisi di Pilkada Kutim. Seperti munculnya wajah baru, yaitu Awang Ferdian Hidayat, anggota DPD RI dari Kaltim. Putra mantan Gubernur Kaltim dua periode Awang Faroek Ishak.

Keseriusan Awang Ferdian maju di Pilkada Kutim terlihat dari banyaknya baliho yang tersebar di beberapa ruas jalan di Kutim.

Selaku PLT Ketua DPD PPP Kutim H Wewe mengatakan, saat ini PPP Kutim terus menjaga kesolidan di internal partai.

“Ada beberapa pasang yang sudah kita ajukan ke DPW, tinggal menunggu keputusan DPP,” jelasnya.

H Wewe juga mengaku koordinasi dengan Ismunandar juga terjalin baik. Melalui anaknya Risky Amelia Ismunandar. Terkait koalisi, kata dia, sejauh ini antara DPD NasDem dan PPP Kutim tetap terjalin komunikasi. Tetapi, masih menunggu arahan DPW PPP Kaltim dan menunggu keputusan pusat.

Tags :
Kategori :

Terkait