Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2002, ini mampu bertahan di tengah krisis. Bahkan diklaim telah merajai pangsa pasar rental kendaraan tambang di Kalimantan. Sedangkan persebaran bisnisnya sudah ada di hampir seluruh pulau utama Indonesia.
Sementara jangka panjang, kata Lexi, pihaknya membidik pasar rental di seluruh Indonesia. Dengan armada khusus 4×4 dan 4×2. Konsumennya adalah yang bergerak di industri tambang, migas dan perkebunan jadi incaran utama.
“Baru-baru ini, di bulan Juli, kami mendapatkan customer baru dari Sulawesi Selatan. Perusahaan tambang emas,” imbuh Lexi. Dengan berbagai peluang itu, ia semakin percaya diri untuk memperluas pangsa pasar semakin kuat.
Dengan rencana jangka panjang tersebut maka diperlukan dana segar. “Karena tidak sedikit investasi yang kita gunakan untuk mewujudkan rencana itu,” kata dia. Untuk itu, Transkon pun memilih dana segar dari bursa saham. Dengan menawarkan sebagian sahamnya kepada publik.
Ia pun optimistis kinerja perusahaan akan semakin membaik. Termasuk dalam mewujudkan target perusahaan. Di masa pandemi, perusahaan yang sudah berdiri selama 18 tahun ini telah mendapatkan beberapa kontrak kerja sama dalam mencapai target perusahaan. (fey/eny)