Moskow, nomorsatukaltim.com - Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin COVID-19. Secara sah di negaranya. Meski baru memasuki uji tahap III dua hari lalu, vaksin dengan nama Sputnik V ini disebut Presiden Rusia Vladimir Putin aman dan efektif.
Vaksin itu pun bakal siap didistribusikan ke masyarakat pada November 2020. Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev mengaku bakal memproduksi 500 juta dosis vaksin virus corona.
“Rusia bersama dengan mitra asing sudah siap untuk memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin per tahun di lima negara. Rencananya kami akan meningkatkan kapasitas produksi lebih tinggi lagi,” katanya, Kamis (13/8).
Meskipun diragukan khasiatnya, Rusia mengklaim sudah mengembangkan vaksin COVID-19 selama enam tahun terakhir. Kirill mengaku, negara itu beberapa tahun terakhir memang fokus mengembangkan vaksin untuk Ebola dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).
Vaksin-vaksin untuk dua wabah tersebut membantu mereka mengembangkan vaksin COVID-19. Sehingga hasilnya Rusia lebih unggul dibandingkan negara lain.
“Kami hanya beruntung bahwa virus corona sangat dekat dengan MERS. Jadi kami memiliki cukup banyak vaksin siap pakai tentang MERS. Sudah dipelajari selama dua tahun. Lalu sedikit dimodifikasi menjadi vaksin virus corona,” jelasnya.
“Ini adalah kisah nyata. Tidak ada politik. Rusia selalu menjadi yang terdepan dalam penelitian vaksin,” tegas Kirill.
Selain Rusia, sejumlah negara juga mengembangkan vaksin. Ada tiga yang menonjol dan sudah memasuki tahap akhir: vaksin Moderna, Pfizer dan BioNTech, serta AstraZeneca.
Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersedia menjadi “kelinci percobaan” untuk vaksin virus corona Rusia yang kontroversial: Sputnik V.
“Saya akan menjadi orang pertama yang diujicobakan,” kata Duterte, Senin (10/8) atau sehari sebelum Rusia resmi mendaftarkan vaksin tersebut.
Rusia mengumumkan telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona, Selasa (11/8). Namun tidak sedikit pihak yang meragukan terobosan Rusia itu. Termasuk WHO. Hal ini berbeda dengan Duterte.
Ia mengaku sangat percaya vaksin buatan Rusia itu efektif memberikan kekebalan untuk mencegah penularan COVID-19.
“Saya yakin vaksin yang Anda hasilkan sangat baik untuk kemanusiaan,” kata Duterte. Ia memuji Presiden Putin yang sukses mengantarkan negaranya menjadi yanga pertama menghasilkan vaksin corona.
Juru Bicara Duterte Harry Roque menambahkan, presiden yang dikenal sering membuat pernyataan kontroversial itu serius dengan ucapannya. Dalam artian Duterte tidak bercanda dan siap disuntik vaksin Sputnik V.
“Ia sudah tua. Ia bersedia mengorbankan nyawanya untuk rakyat Filipina,” kata Roque. Filipina juga siap bekerja sama dalam uji klinis, pasokan, dan produksi vaksin dengan Moskow.