Saat itu korban keluar kamar stelah digedor beberapa kali. Dr kemudian mengaku bahwa kedatangannya bertujuan mengantarkan sebuah barang pesanan. Namun barang yang dikeluarkan dari tas justru sebuah pisau yang kemudian diacungkan kepada korbannya.
Cara itu tadinya dimaksudkan agar korban tak berani untuk berkutik atau melawannya. "Tapi waktu saya mau bekap mulut, korbannya malah mundur-mundur sambil beteriak tolong. Saya panik dan saya kabur," jelasnya.
Karena panik banyak warga yang mulai berdatangan. Dr sampai tak sempat kabur. "Jadi motor saya tinggal. Di depan Gang Pipit, saya ketemu warga, karena mereka menggunakan balok saya ancam dengan pisau. Banyak warganya jadi tertangkap," sambungnya.
Dr juga membenarkan bahwa aksi nekatnya melakukan pencurian, lantaran kecanduan judi online. Sebanyak tiga kali ia kalah judi menggunakan modal yang seharusnya digunakan untuk beroperasi sebagai ojol.
Modal untuk beroperasi ojol itu diberikan oleh istrinya. Sang istri sempat mengancam untuk cerai, apabila uang modal yang diberikan kembali habis dipakai berjudi. Karena alasan itulah dia kemudian nekat untuk mencuri.
"Saya sudah kalah Rp 1 juta 500 ribu. Itu modal saya dikasih istri tiga kali. Pertamanya istri tahu, tapi istri minta jangan diulangi. Kalau judi lagi, istri saya mengancam ceraikan saya," terangnya.
"Saya tadinya sempat mencari pinjaman. Tapi gak ada dapat pinjaman untuk menutupi kekalahan judi online. Makanya saya mau mencuri ini," tutupnya.
Akibat perbuatannya, kini Dr harus mendekam di sel tahanan Polsek Sungai Pinang. "Kini pelaku dan saksi sudah kita lakukan pemeriksaan. Kepada pelaku kami sudah lakukan penahanan dan kita terapkan dengan pasal 363 junto UU darurat, lantaran membawa senjata tajam," demikian Rengga. (aaa/eny)