Pembantaian Ayah dan Istri di Kutim, Kapolsek : Pelaku Mengaku Tak Dikasih Jatah Istrinya

Selasa 11-08-2020,23:11 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Kutim, nomorsatukaltim.com – Mantan narapidana (Napi) bernama Joni (38) yang kembali diamankan setelah membantai ayah dan istrinya di Kilometer 106 Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim) pada Senin (11/8/2020) pagi tadi, mengaku kesal lantaran tak mendapat “jatah” saat meminta kepada istrinya.

“Ngakunya seperti itu kepada kami. Tapi kami tidak percaya. Karena itu baru pengakuan dia (Joni,Red),” ungkap Kapolsek Bengalon AKP Zarma Putra pada nomorsatukaltim.com, Senin (11/8/2020) malam.

Sehingga lanjutnya, untuk memastikan apa motif sebenarnya kasus pembantaian ini. Pihaknya masih menunggu keterangan Delviana (37), istri Joni yang masih kritis di rumah sakit.

“Saksi hidup cuma istrinya. Karena tak ada yang tahu penyebab kejadian ini. Sehingga sementara kita masih menunggu. Kan istrinya belum bisa ditanyai. Masih kritis,” terang Zarma.

Kapolsek pun menceritakan kronologis pembantaian ini. Awalnya, sekitar pukul 04.00 Wita. Terjadi cekcok mulut antara Joni dan Delviana di dalam rumah. Hingga keributan itupun sampai di dengar oleh Iknasius Klao (60), ayah Joni.

Karuan saja, Iknasius yang tinggal tak jauh dari rumah Joni. Langsung bergegas datang sambil membawa parang. Sesampainya di rumah Joni. Iknasius kaget melihat Delviana, menantunya tersebut sudah bersimbah darah terkena bacokan parang.

Berita sebelumnya : https://nomorsatukaltim.com/2020/08/11/geger-napi-asimilasi-di-kutim-bantai-ayah-dan-istri/

“Jadi saat pelaku melihat ayahnya datang menolong. Pelaku langsung mengejarnya dengan parang,” kata Zarma.

“Bahkan saat itu, Korban (Iknasius,Red) sempat berusaha kabur hingga sampai masuk ke gereja. Tapi berhasil di dapat pelaku dan dibantai,” sambungnya.

Ketika di gereja itulah Iknasius meminta tolong dan terdengar warga sekitar. Sementara Joni langsung melarikan diri.

Namun sayang, saat hendak dibawa ke puskesmas. Nyawa Iknasius tak tertolong. Hanya Delviana yang masih menjalani perawatan dengan kondisi kritis.

“Jadi betul-betul tidak ada yang melihat. Hanya pelaku dan kedua korban saja. Jelang pagi hari, barulah warga tahu. Itupun setelah korban berteriak,” tutur Zarma. (byu)

Tags :
Kategori :

Terkait