Nah, berbicara soal Quartararo yang juga keluar dari podium itu. Adalah satu-satunya hal positif yang diterima Vinales. Dengan pesaing juaranya itu hanya mendapat 9 poin. Jarak keduanya di puncak klasemen sementara tidak terlalu melebar.
Fabio tetap memuncaki klasemen dengan 59 poin. Sementara Vinales mengumpulkan 42 poin. Selisih 17 poin dari Fabio. Dan memiliki gap poin sebesar 11 poin dari Franco Morbidelli dan Andrea Dovisiozo di posisi ketiga dan keempat dengan poin yang sama, 31.
"Aku tidak tahu kapan terakhir kalinya sejak aku finis ke-14. Ini bukan hal yang mudah diterima. Dari tikungan pertama aku menyadari bahwa tidak ada cengkeraman di ban belakang," ungkap Vinales di GPOne.
"Di sepanjang akhir pekan aku kehilangan sesuatu, aku kesulitan dengan ban. Tapi agak sulit dipahami mengapa aku bisa finis kedua di warm-up lap dan 14 di balapan. Memang sih kesempurnaan itu tidak ada. Mungkin kami membuat kesalahan, kami toh harus tetap positif, ada potensi untuk sukses kok."
"Sekarang insinyur-insinyur Yamaha akan menganalisis datanya. Di Austria ban-ban akan sangat mirip dengan yang dipakai di Brno. Dan aku ingin bisa kembali bersaing untuk posisi teratas."
"Aku tidak memikirkan tentang gelar juara. Anda tidak bisa melakukannya ketika Anda finis ke-14. Tapi satu-satunya hal positifnya adalah Quartararo finis ketujuh dan Dovizioso hanya dua posisi di depanku.”
“Meski begitu, Morbidelli finis kedua dengan M1 tahun lalu. Kami harus memahami mengapa aku bisa kencang di Jerez dan tidak di sini," cetus Maverick Vinales.