Calon Usungan Golkar Mengerucut Dua Pasangan, Rudy : Pekan Depan Keluar Rekomendasinya

Senin 10-08-2020,15:00 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudy Mas'ud. (Int.)

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kabar pecah kongsi, pasangan bacalon muda, untuk Pilkada Samarinda, Erwin Izharuddin-Apri Gunawan juga sampai ke telinga Rudy Mas'ud. Ketua DPD Golkar Kaltim, yang juga menjabat anggota Komisi VII DPR RI.

Atas hal itu, kata Rudy, partainya kini hanya melirik dua pasangan. Untuk diusung. Yaitu Andi Harun-Rusmadi Wongso. Kemudian Barkati-Darlis Pattalongi.

"Sayangnya yang satu (Erwin-Apri) bubar. Jadi tinggal dua saja. Nanti kita lihat," katanya, saat diwawancarai media ini usai dirinya membuka acara Musda Golkar Samarinda di Hotel Selyca Mulia, Jalan Bhayangkara, Sabtu (8/8/2020).

Sebelumnya, DPD Golkar Kaltim mengusulkan tiga pasangan itu ke DPP Golkar. Untuk dipilih alias diusung. Tentu dengan berdasar pada hasil survei. Saat ini, untuk penentuan usungan di Pilkada Samarinda, masih dalam proses survei.

Pun kepada siapa rekomendasi dipercayakan ---yang akan diusung, selain dua pasangan itu, kata Rudy, masih sangat dinamis.

"Sementara dalam proses di DPP. Mungkin dalam waktu dekat (akan keluar). Karena kan tanggal 4-6 September sudah harus melakukan pendaftaran. Dan kita harus memilih, apakah ada (kader) internal atau dari eksternal, itu dalam survei. Mudah-mudahan pekan depan sudah keluar siapa yang akan membawa rekomendasi Partai Golkar," ujarnya.

Disinggung soal Meiliana, salah satu pengurus DPD Golkar Kaltim yang sempat dikabarkan maju di Pilkada Samarinda, Rudy belum mengetahui persis.

Berdasarkan informasi yang beredar, pasca pecah kongsi dengan Apri, Erwin melirik Meiliana. Menjadi pendampingnya, menggantikan posisi Apri, sebagai bacalon wakil wali kota. "Semua bisa terjadi, bahwa politik itu dinamis," kata Rudy.

Saat dikonfirmasi soal adanya tawaran dari Erwin itu, Meiliana berkomentar. Yang pasti, ia tegas menolak. Bila dipasangkan sebagai wakil wali kota. Alasannya, menurut Meiliana, ia lebih berpengalaman dibanding Erwin. Harusnya, ia sebagai wali kotanya.

"Erwin mau jadi wali kotanya. Dia ngajak aku jadi wakilnya. Ya aku enggak mau dong. Kan aku pernah jadi penjabat (pj) sekda (Sekdaprov Kaltim), pernah jadi pelaksana harian (plh) gubernur, pernah juga jadi penjabat wali kota. Artinya pengalaman itu cukuplah buat aku (jadi bacalon wali kotanya)," katanya.

Namun, sikap Mei ---sapaan Meiliana, akan berbeda. Bila tawaran Erwin, meminta dirinya sebagai bacalon wali kotanya. Bukan sebagai wakil wali kota. "Lain lagi ceritanya kalau begitu. Tapi kan aku tidak mau ujuk-ujuk. Karena kan aku pengurus Golkar Kaltim. Di bidang kelembagaan dan politik," pungkasnya. (sah)

Tags :
Kategori :

Terkait