Palsukan Rapid Test di APT Pranoto, 4 Orang Gagal Terbang

Minggu 09-08-2020,23:20 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Tidak patut dicontoh. Empat penumpang Lion Air memalsukan hasil rapid test. Sebelum meninggalkan bandara APT Pranoto. Untung pihak bandara sigap. 

Keempatnya merupakan penumpang dengan nomor penerbangan JT317 dari rute AAP-SUB. Mereka adalah Fadillah (47), Sumidah (42), Hamidi (35), dan AS (10). Kepala bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi membenarkan. Ia mengetahuinya melalui laporan Wakil Koordinator Avsec Masdiansyah. 

“Ada 4 orang oknum calon penumpang yang teridentifikasi melakukan pemalsuan dokumen hasil Rapid Test," terangnya.

Dodi menjelaskan, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) II Samarinda memeriksa dan memvalidasi dokumen surat keterangan hasil rapid test. Mereka mendapati kejanggalan. Dan mencurigai keabsahan dokumen.

"Lalu melakukan cross check ke Rumah Sakit dan Puskemas terkait dan hasil konfirmasinya dinyatakan bahwa dokumen tersebut palsu (pihak RS dan Puskesmas tidak menerbitkan surat keterangan hasil Rapid Test tersebut dan dokumen ditemukenali tidak sesuai format hasil rapid test terbaru," bebernya.

Kemudian petugas Avsec bersama Polisi KP3U Bandar Udara APT Pranoto-Samarinda melakukan pemeriksaan kepada 4 orang tersebut. Untuk dimintai keterangan lebih lanjut.  

"Oknum selanjutnya diserahkan ke Polresta Samarinda untuk proses lanjut terkait pemalsuan dokumen, kita akan mencari informasi alasannya apa,"  tutup Dodi.

Diketahui, Bandara Internasional APT Pranoto Samarinda menyediakan fasilitas rapid test bagi para penumpang. Tarifnya Rp 150 ribu. Sudah sesuai ketentuan.

Kepala Seksi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda, Rora Ardian, Senin (13/7) lalu menyampaikan, manajemen Bandara APT Pranoto menggandeng pihak swasta untuk layanan tersebut.

“Sudah tersedia, ya beberapa Minggu ini lah. Kalau sebelumnya klinik ini di terminal kargo. Tapi per hari ini (Kemarin, Red.) dipindahkan ke Eks Kantin Bandara,” terangnya.

Menurut Rora, rapid test ini untuk menumbuhkan minat masyarakat bepergian dengan transportasi udara di Bandara APT Pranoto. Sebagai fasilitas layanan. Karena menjadi salah satu syarat bagi calon penumpang. “Dalam 15 sampai 30 menit hasilnya langsung keluar,” ungkapnya.

Dengan adanya fasilitas ini, kata dia, akan memudahkan calon penumpang. “Yang nggak sempat rapid test bisa langsung dibandara saja.”

Sebelum ada surat edaran dari Kemenkes, biaya rapid test di Bandara APT Pranoto berkisar Rp 300 ribu. Tapi, teknis pelayanan rapid test masih sama seperti sebelumnya. Hanya sedikit berubah pada pengambilan sampel darah. “Bila pengambilan sampel darah sebelumnya dari lengan. Sekarang cukup dari jempol saja,” ucapnya. (nad/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait