30 Desa di PPU Akan Gelar Pelatihan Berbagai Keahlian

Minggu 09-08-2020,18:01 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Tenaga Teknis (Pro-P2KPM) Kabupaten PPU Imam Subarkah saat memberikan sosialisasi. (Istimewa)

Penajam, nomorsatukaltim.com - Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dilakukan. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menargetkan mencetak minimal ratusan usahawan sejati. Usahawan yang serius mengembangkan potensi diri.

 Melalui program pelatihan. Di 30 desa di PPU akan melakukan seleksi peserta. Lebih dari 1.300 calon peserta yang siap mengikuti. Ada berbagai jenis pelatihan keterampilan. Beragam pula di masing-masing desa. Sesuai potensi lokalnya.

Tenaga Teknis Program Pembangunan Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM) Kabupaten PPU Imam Subarkah menjelaskan dari 1.300 ditargetkan minimal ada 10 persen. 130 peserta yang bakal terlahir menjadi wirausaha sejati. Orang yang merupakan kaum produktif itu. Menyerap ilmu dari pelatihan.

"Meski targetnya hanya 10 persen. Namun dari jumlah usahawan ini dipastikan ke depan dapat menularkan kepada orang lain di sekitar mereka. Baik menularkan pola pengembangan usaha, kreativitas, kegigihan, hingga kemungkinan adanya trik khusus yang diterapkan oleh wirausahawan sukses tersebut," urai Imam, Minggu, (9/8/2020).

Sebanyak 82 pelatihan yang diusulkan 30 desa dengan rincian 4 desa di Kecamatan Penajam dengan 11 proposal pelatihan, 12 desa di Kecamatan Babulu mengusulkan 29 proposal, 3 desa di Kecamatan Waru dengan 7 proposal, dan 11 desa di Kecamatan Sepaku mengajukan 35 pelatihan. Semuanya telah terverifikasi.

Sementara target pesertanya antara lain dari kelurga miskin, rentan miskin, putus sekolah. Lalu tulang punggung keluarga, dan berkomitmen mengembangkan usaha dari hasil pelatihan yang diikuti.

Anggaran bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) khusus dari APBD PPU. Rp 6 miliar untuk 30 desa. Artinya masing-masing desa memperoleh Rp 200 juta.

Adapun jenis pelatihan disesuikan dengan kondisi lokal desa. Melalui proses musyawarah desa. Wajib itu.

Untuk di Kecamatan Penajam misalnya. Desa Giripurwa mengusulkan pelatihan dan fasilitasi barbershop dan pelatihan salon khusus wanita. Desa Bukit Subur dengan pelatihan menjahit, pelatihan satpam, pelatihan budidaya durian montong. Desa Girimukti dengan pelatihan mengemudi, pelatihan K3, pelatihan menganyam bambu untuk berbagai kerajian dan pelatihan merajut.

Untuk Kecamatan Babulu, antara lain Desa Gunung Intan dengan pelatihan menjahit, pengolahan limbah plastik, Desa Babulu Laut dengan pelatihan pengolahan tepung ikan dan turunannya. Desa Babulu Darat dengan pengolahan abon cabai dan pengolahan kopi.

Di Kecamatan Waru antara lain Desa Bangun Mulya dengan pelatihan membantik, kemudian Desa Api-Api dengan pelatihan budidaya jagung serta pelatihan las.

Di Kecamatan Sepaku, Desa Argo Mulyo dengan pelatihan fermentasi pakan ternak, mesin bubut, las, dan Desa Tengin Baru dengan pelatihan budidaya air tawar serta pelatihan pengolahan ikan.

Sesuai rencana, pelatihan keterampilan tersebut dimulai pada September. Sebelum Desember ditargetkan rampung semua.

"Kami akan terus memantau perkembangannya. Hingga pasca pelatihan. Termasuk melakukan pendampingan dari sisi mana saja yang masih lemah. Sehingga dari pendampingan akan diketahui dari segi apa saja yang masih perlu diberi penguatan," pungkas Imam. (rsy/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait