Pergatsi Ditantang Rebut Satu Medali Emas di Pra PON

Rabu 14-08-2019,18:03 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Ketua Pergatsi Kaltim Muhammad Taufik menyerahkan cinderamata kepada Ketua Harian KONI Kaltim Rusdiansyah Aras. (nq/diswaykaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pengurus Provinsi Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI) Kaltim mengadakan musyawarah provinsi di Hotel Midtown Samarinda, Rabu (14/8/2019).  Musyawarah ini dinilai krusial karena PERGATSI Kaltim dibebani tanggung jawab mempersiapkan atlet untuk mewakili Bumi Etam di Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON). Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Rusdiansyah Aras menyebut, PERGATSI dituntut merebut satu medali emas di Pra PON. Kata dia, tugas tersebut dapat dijalankan apabila terpilih pemimpin yang amanah dalam musyawarah tersebut. “Maka dalam musyawarah ini pilihlah pemimpin yang mampu membawa PERGATSI menjadi lebih baik,” pesannya. Ketua PERGATSI Kaltim, Muhammad Taufik mengaku, banyak program pengurus periode 2014-2018 yang belum terlaksana. Amanah yang dibebankan KONI terhadap atlet gateball untuk meraih medali emas di Pra PON akan diemban pengurus baru. “Ini tantangan bagi kepengurusan ke depan. Setelah pengurus terbentuk, tentunya akan ada pelantikan. Setelah itu, siapa yang akan jadi ketuanya, dia yang akan merumuskan program kerjanya,” sebut dia. Dalam jangka pendek, PERGATSI akan mempersiapkan para atlet untuk mengikuti Pra PON yang diselenggarakan di Sumatra Utara pada bulan Oktober 2019. Taufik menyebut, latihan, pemilihan atlet, dan seluruh persiapan menjelang kejuaraan bakal dijalankan pengurus baru. Di seluruh pengurus cabang PERGATSI di Kaltim, lanjut dia, organisasi tersebut memiliki atlet yang dapat mewakili Kaltim di Pra PON. Pengurus baru dapat menyeleksi dan membina para atlet itu. “Di pengurus provinsi juga ada atletnya. Teman-teman balai pun ada atletnya. Tinggal nanti latihannya. Biasanya di Stadion Sempaja,” sebutnya. Kata dia, cabang olahraga gateball akan masuk dalam kejuaraan di PON yang diselenggarakan di Papua pada tahun 2020. Sebelumnya, cabang olahraga ini hanya masuk dalam eksibisi. “Dalam eksibisi di Bandung kemarin, kita mendapatkan medali perak. Karena memang kita baru, maka kita hanya mendapatkan medali perak,” ungkapnya. (qn/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait