Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kaca mobil milik Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda Zaini Na'im pecah. Dilempar batu orang tak dikenal. Zaini merasa diteror.
Kejadian bermula saat dirinya melintas di Jalan Otto Iskandar, tepatnya di tanjakan Gunung Manggah, Kecamatan Samarinda Ilir pada Jumat pagi (31/7/2020) tadi, sekitar Pukul 10.00 wita.
Zaini menyampaikan kronologis kejadian. Kala itu ia dengan sang anak hendak menuju ke rumahnya yang di Kawasan Kecamatan Sambutan. "Sekitar Pukul 10.00 WITA tadi kejadiannya. Saya mau ke rumah, tadinya dari tempat mertua," ungkapnya Jumat (31/7).
Peristiwa itu terjadi saat dirinya tengah melintas ditanjakan Gunung Manggah. Tiba-tiba ada suara benturan benda keras. Hingga mengakibatkan kaca mobil sebelah kiri pecah. Zaini terkejut. Ada sebuah batu berukuran besar terjatuh dari tubuhnya.
Ia mengatakan saat mobilnya dilempar batu, dirinya tengah duduk di samping sang anak yang sedang mengendarai mobil. "Itu pas mau naik tanjakan gunung manggah. Saya dilempar orang sama batu. Kaca mobil saya pecah," ucapnya.
"Dilempar dikaca samping kiri, pass di tempat saya duduk. Yang nyupir saat itu anak saya. Saya memang trauma duduk sebelah kanan karena pernah kecelakaan. Jadi saya milih duduk disebelah kiri tadi," sambungnya.
Zaini menambahkan dirinya tak mengalami luka berarti. Meski batu berukuran besar itu sempat terbentur dibagian badannya. "Nah dilempar dari luar itu (kaca mobil) pecah. Batu itu masuk kedalam mobil. Untung ngga sampai kena kepala saya. Kalau kena kepala saya, mungkin mati saya. Kepala saya memang rawan terbentur," katanya.
Kejadian itu disaksikan oleh pedagang sekitar maupun warga yang melintas. Yang kemudian menguber pelaku pelempar batu tersebut. "Banyak yang melihat itu, semua orang langsung mengejar. Ada saksinya para penjual disana langsung ngejar. Anak saya juga langsung ngejar. Satu orang yang melempar itu,"
Namun sayangnya, pelaku berhasil melarikan diri dan tak berhasil tertangkap oleh warga."Kata orang, yang melempar itu preman disana. Jadi habis melempar pas dikejar dia lompat ke turunan itu. Enggak bisa lagi terkejar. Enggak berhasil ditangkap," imbuhnya.
Warga menyebutkan melihat pelaku saat melempar batu cukup keras, diantara jarak sekitar 10 meter dari mobilnya. "Kami tidak tahu juga, tau-tau suara 'duar begitu. Subhanallah saya bilang. Batunya besar. Jadi kata warga kuat betul dia lempar. Dari jarak kurang lebih sekitar 10 meter mungkin jaraknya," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Naim kemudian hendak melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Mulawarman yang terletak di Jalan Mulawarman. "Tapi pas saya datang kesana ngga ada satupun polisi. Saya mau laporkan itu supaya ditangkap pelakunya. Karena sangat berbahaya. Iya kalau hanya saya, kalau orang lain lagi bagaimana," lanjutnya.
Zaini mengaku seperti sedang diteror. Atas kejadian tersebut dirinya dalam keadaan syok. Rencananya Naim juga akan melaporkan hal tak mengenakan batu ke Polsekta Samarinda Kota.
"Saya belum lapor ke Polsek Kota. Belum kesana saya. Saya lagi lemah ini. Saya terkejut soalnya. Ini saya ada bukti batu itu, saya juga sudah foto. Pecahan kacanya juga masih ada," tandasnya. (aaa/boy)