Bankaltimtara

Polisi Ungkap Kronologi Ayah Kandung Bunuh Dua Balita di Samarinda, Diduga Sudah Direncanakan

Polisi Ungkap Kronologi Ayah Kandung Bunuh Dua Balita di Samarinda, Diduga Sudah Direncanakan

Polisi menunjukkan barang bukti berupa kain sarung yang digunakan pelaku untuk melilit tubuh korban setelah melakukan pembunuhan.-Mayang/Disway Kaltim-

Penyidik kepolisian pun mendalami seluruh keterangan tersangka. Termasuk indikasi kuat bahwa tindakan itu telah direncanakan sebelumnya.

Bahkan pelaku sempat merancang pembunuhan dengan cara lain sebelum memilih mencekik korban.

"Awalnya, pelaku berniat menenggelamkan anak-anaknya di sumur belakang rumah. Tapi karena takut diketahui tetangga, rencana itu dibatalkan dan diganti dengan mencekik," beber Hendri.

Menurut Hendri, motif pembunuhan berkaitan erat dengan konflik dalam rumah tangga tersangka. Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan dengan sang istri memang memburuk.

Pelaku diketahui tidak lagi bekerja setelah keluar dari perusahaan tempatnya bekerja sebagai helper. Usut punya usut ternyata WD mengalami sakit lambung dan tenggorokan.

"Dari keterangan awal pelaku, yang bersangkutan sakit hati karena sang istri sempat mengungkapkan keinginan untuk bercerai dan menyampaikan bahwa pelaku sudah tidak mampu lagi menafkahi keluarga," ujar Hendri.

Konflik emosional yang tidak terselesaikan itu, mendorong pelaku mengambil keputusan yang tragis.

Hendri menyebut, berdasarkan penyidikan sementara, pelaku sudah memendam niat membunuh anak-anaknya sejak siang hari saat istrinya pergi bekerja. Semua rencana itu spontan.

Penyidik pun mendalami seluruh keterangan tersangka. Termasuk indikasi kuat bahwa tindakan itu telah direncanakan sebelumnya.

Bahkan pelaku sempat merancang pembunuhan dengan cara lain sebelum memilih mencekik korban.

"Awalnya, pelaku berniat menenggelamkan anak-anaknya di sumur belakang rumah. Tapi karena takut diketahui tetangga, rencana itu dibatalkan dan diganti dengan mencekik," beber Hendri.

Adapun barang bukti yang disita penyidik, berupa 1 buah Sarung, 1 seprei kuning, 1 Kasur, dan 2 baju yang dikenakan para korban.

Tes Urine Negatif, Kejiwaan Masih Didalami

Pelaku sempat dicurigai berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang. Namun, hasil pemeriksaan urine yang dilakukan pada malam hari usai kejadian menunjukkan hasil negatif.

"Kami tetap akan mendalami kemungkinan ada faktor psikologis yang memengaruhi pelaku. Saat ini, penyidik telah berkoordinasi dengan rumah sakit jiwa dan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaannya," ujar Hendri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: