Jalan-Jalan ke Tahura Banten, Kawasan Pengekspor Benih di Provinsi Deforestasi Hutan
Kunjungan kru redaksi ke Taman Hutan Raya (Tahura) Banten-Bayong/Disway Kaltim-
Diam-Diam Ekspor Meranti
Keunikan dari Tahura Banten bukan cuma soal keanekaragaman flora-fauna. Diam-diam, UPTD Tahura Banten justru menjadi pengekspor benih Meranti untuk ditanam.
Tujuannya bukan kaleng-kaleng. Kalimantan dan Sumatera. Ya, dua wilayah yang hasil hutannya kini justru alami deforestasi.
BACA JUGA:Nama Eks Dirut Garuda Tak Hadiri Tes Uji Kompetensi Seleksi Direksi Perusda Kaltim
Salah satu provinsinya adalah Kalimantan Timur. Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan nasional, karena tercatat menjadi provinsi dengan angka deforestasi tertinggi sepanjang 2024.
Laporan Yayasan Auriga Nusantara mengungkapkan, bahwa laju kehilangan hutan di Kaltim mencapai 44.483 hektare.
Melonjak hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 28.633 hektare.
"Dulu kita minta benih kayu Meranti ke Sumatera dan Kalimantan. Tapi sekarang kami kirim 400an kilogram benih Meranti. Mereka minta ke kami, karena pohon gedenya udah habis," tutur Hudri.
Ketua DPP FPMI Bernadus Wilson Lumi pun menyampaikan kekagumannya saat melihat-lihat Tahura Banten.
"Di sini luar biasa ada banyak pilihan. Ada pegunungan, ada sawah dan pantai. Semoga bisa tetap terus terjaga," harap Wilson.
Sebagai kawasan yang dilindungi, Tahura Banten tidak hanya menjadi benteng pelindung keanekaragaman hayati.
Tapi juga bentuk edukasi bagi generasi yang akan datang, untuk ikut serta berperan menjaga alam.
Bahkan, bisa menjadi pendorong dan penopang hasil alam ke daerah lain. Sudah saatnya Tahura-Tahura di provinsi lain wajib menaruh iri dengannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
