Bankaltimtara

Jalan-Jalan ke Tahura Banten, Kawasan Pengekspor Benih di Provinsi Deforestasi Hutan

Jalan-Jalan ke Tahura Banten, Kawasan Pengekspor Benih di Provinsi Deforestasi Hutan

Kunjungan kru redaksi ke Taman Hutan Raya (Tahura) Banten-Bayong/Disway Kaltim-

Dibagi menjadi 3 kawasan fungsi hutan. Konservasi, lindung dan produksi. Tahura ini masuk dalam kawasan konservasi dan hutan lindung.

"Dari 40 tahura se-Indonesia, hanya di Banten yang menjorok ke laut," kata Wawan.

Sampai tiba giliran Hudri. Ia mempresentasikan jika Tahura Banten berada di ketinggian 0-900 DPL. Senada dengan Wawan, Tahura Banten ini istimewa ucapnya. Jika Tahura lain berada di kawasan pegunungan, Tahura Banten berada kawasan hutan dan pantai.

"Kami ada kawasan pantai dan gunung sehingga perkembangan flora dan fauna di sini sangat memungkinkan," Kata Hudri.

BACA JUGA:Mengenang Bradeerr Yaser Arafat Syahril, Ketua Kadin Balikpapan

Ucapannya bukan karangan fiksi. Di bagian belakang kantor UPTD, bentangan laut terhampar. Termasuk pohon kelapa yang berjejer, menjulang tinggi dan menjorok ke arah laut.

Di Tahura ini memiliki berbagai jenis tanaman. Termasuk tanaman endemik seperti Kokoleceran. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis pohon.

Seperti akasia, mahoni, jati, dan lainnya. Namun yang kami lihat baru jenis mahoni dan Meranti.

Dulunya tahura ini merupakan hutan produksi, yang dikelola perusahaan negara PT Perhutani. Dimana mereka boleh menanam dan menebang kembali hasil produksi kehutanannya.

Tapi oleh pemerintah diubah. Tahura ini hanya boleh menanam. Hasilnya, diharamkan untuk ditebang.

Hudri juga bilang, kawasan ini semula tidak dipungut biaya, alias gratis. Semua boleh masuk. Meski pada akhirnya, pihak UPTD  menetapkan tarif masuk seharga Rp 8.000 per orang.

Ini juga merupakan langkah untuk berkontribusi menambah penghasilan bagi daerah. Jumlahnya? Ia tidak menyebut.

BACA JUGA:BigMall Samarinda Terbakar Lagi, Api Muncul dari Lokasi yang Sama

"Mungkin tidak besar, tapi meski sedikit, kami ingin berkontribusi bagi daerah," sebut pria berkepala cepak itu.

Jumlah pengunjungnya pun meningkat. Pada 2024 lalu, hanya terdapat sekitar 2.600 pengunjung. Tahun ini, paska kunjungan Gubernur Banten Andra Soni,  tingkat kunjungannya naik menjadi 3.500.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: