Jejak Panjang Pembangunan Energi Nuklir di Indonesia, Kaltim Siap?
Ilustrasi reaktor nuklir. -pixabay-
BACA JUGA:Ribuan Jamaah Haji Indonesia Bakal Lontar Jumrah di Lantai 3 Jamarat, Puluhan Petugas Disiagakan
Wilayah-wilayah ini juga memiliki risiko vulkanik yang rendah, sehingga lebih cocok untuk pembangunan pembangkit nuklir.
Kaltim Sempat Kepincut Bangun PLTN
keinginan membangun PLTN di Kaltim dimulai di era kepemiminan Gubernur Awang Faroek Ishak. Tepatnya pada periode kedua ia memimpin, 2015 silam.
Bahkan, Pemprov Kaltim kala itu sampai membuat tim kajian teknis, sebagai langkah awal penjajakan proyek ambisius itu.
Lokasinya ketika itu direncanakan dibangun di bagian utara Kaltim, yakni kawasan Talisayan, Berau. Investor yang digadang-gadang berminat yakni Rossatom dari Rusia, dan investor lain dari Tiongkok.
Namun proyek itu pun kini menguap dan tidak memiliki tindak lanjut, meski dua gubernur sudah berganti.
BACA JUGA:Bawaslu Mahulu Sayangkan Rekomendasi saat Rapat Pleno Terbuka Tidak Dijalankan
Tapi, peluang Kaltim membangun PLTN tidak lah pupus. Hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yang kini telah bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), setidaknya ada tiga lokasi potensial di Kaltim yang dapat dijadikan lokasi pembangunan PLTN.
Lokasi-lokasi tersebut terletak di Kutai Timur (Kutim), Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (18/02/2025) lalu.
Menurut Eniya, BATAN sebelumnya telah mengidentifikasi sebanyak 28 lokasi yang berpotensi untuk pembangunan PLTN di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari BATAN yang kini berada di BRIN, terdapat 28 lokasi yang telah diidentifikasi sebagai lokasi potensial pembangunan PLTN di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sekitar 42,9 persen lokasi telah melalui proses skrining faktor penolakan, sementara 42,9 persen lainnya masih dalam tahap pra-survei. Sebagian kecil, yakni 3,6 persen, sedang dalam tahap penapisan, dan 10,7 persen sudah melalui tahap survei.
Di wilayah Kaltim, terdapat tiga lokasi yang telah melewati tahapan pra-survei oleh BATAN. Ketiga lokasi tersebut adalah Sangatta di Kutim, Kecamatan Babulu di PPU, dan Kecamatan Samboja di Kukar.
BACA JUGA:Pesisir Kaltim Siaga Bencana Hidrometeorologi: Pasang Laut Naik, Curah Hujan Masih Tinggi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
