Bankaltimtara

UN Diganti TKA, Kemendikdasmen Targetkan November Sudah Diterapkan di Seluruh SMA Sederajat

UN Diganti TKA, Kemendikdasmen Targetkan November Sudah Diterapkan di Seluruh SMA Sederajat

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen RI, Toni Toharuddin.-mayang/disway kaltim-

"Jadi bukan dibatasi oleh sistem yang saya kira sangat tidak adil. Serta, seleksi menjadi evaluasi yang benar-benar mencerminkan kemampuan siswa tanpa memandang asal sekolahnya dari mana, wilayahnya dari mana ataupun latar belakang yang lain," tuturnya.

Rencananya, TKA ditargetkan berlangsung pada November 2025 mendatang. Hal itu bertujuan agar disinergikan dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN), saat penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi dilakukan.

"TKA akan diterapkan tahun ini untuk jenjang SMA/SMK/MA sederajat. Sedangkan untuk SD-SMP di tahun depan," kata Toni.

"Jadi di samping rapor yang menjadi indikator di dalam sebuah penilaian, kita akan masukan TKA sebagai validasi dari rapor yang biasa diberikan oleh sekolah. Nah, sehingga nanti MRPTN ini akan membuat indikator baru sebagai bahan pertimbangan di dalam SNPMB berbasis prestasi," sambungnya.

Saat ini, Pelaksanaan TKA sedang menunggu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) untuk diterapkan sebagai pengganti Ujian Nasional. Permendikbud ini akan mengatur secara resmi bagaimana teknis TKA akan dilaksanakan.

"Nanti basisnya komputer, bukan menggunakan kertas. Kami sedang masif melakukan sosialisasi di berbagai daerah selain kaltim, untuk penerapan TKA ini," sebutnya.

BACA JUGA:Agama Sebagai Ruh Pendidikan

Perihal soal TKA yang nanti diujikan, dipilih berdasarkan beberapa mata pelajaran yang dinilai mempunyai peran paling besar atau relevan, dengan penguasaan kompetensi atau bidang keilmuan lainnya.

Rencananya, tiga mata pelajaran yang akan digagas dalam TKA. Yakni, Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris.

Ketiganya merupakan keilmuan dasar yang diajarkan di tingkat satuan pendidikan SMA, SMK maupun MA.

"Mereka yang kurang menguasai ketiga mapel ini, Berpotensi mengalami hambatan untuk penguasaan bidang ilmu lain dan studi lain," terang Toni.

Meskipun mata pelajaran lain pada TKA tidak diujikan, bukan berarti keilmuan lain tidak penting. 

BACA JUGA:Universitas Mulawarman Siap Dukung Program Pendidikan GratisPol

Namun, Karena keterbatasan dari satu tes berskala besar seperti TKA, baik dari segi waktu pengerjaannya, maka tidak semua mapel atau kompetensi dapat diujikan. Kemendikdasmen berharap, dengan TKA ini kebutuhan masyarakat akan penilaian secara individu tercapai.

Dengan demikian, diharapkan tidak menimbulkan tekanan yang berlebihan terhadap siswa dan juga pihak-pihak terkait.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: