Yuk Intip Fasilitas Instalasi Kedokteran Nuklir di RSUD AWS

Terapi dilakukan menggunakan zat radioisotop yang diberikan secara oral atau injeksi, tergantung jenis penyakit. Setelah terapi, pasien diwajibkan menjalani isolasi di bunker khusus selama tiga hingga empat hari untuk memastikan radiasi tidak menyebar ke lingkungan sekitar.  

“Kami memiliki sembilan tempat tidur di bunker khusus, dan permintaan terapi terus meningkat. Tempat ini selalu penuh, menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat,” kata dr Arysia.  

Setelah terapi, pasien juga diwajibkan melakukan kontrol berkala untuk memantau efektivitas pengobatan. Dengan prosedur berbasis teknologi tinggi dan tenaga ahli berpengalaman, layanan kedokteran nuklir RSUD AWS menunjukkan hasil yang memuaskan. Banyak pasien melaporkan perbaikan signifikan setelah menjalani terapi.  

“Pasien yang telah menerima terapi umumnya menunjukkan perkembangan positif. Namun, keberhasilan jangka panjang tetap memerlukan kontrol berkala. Pasien dianggap sembuh total jika bebas dari tanda-tanda kanker selama 20 tahun,” jelas Direktur RSUD AWS, Dr David Masjhoer.  

Meski mencatat banyak keberhasilan, RSUD AWS terus berupaya meningkatkan kapasitas pelayanan. Salah satu rencana adalah menambah jumlah tempat tidur isolasi untuk mengakomodasi lonjakan pasien. Selain itu, peningkatan kemampuan alat diagnostik seperti gamma kamera juga menjadi prioritas.  

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, memastikan setiap pasien mendapatkan pengobatan terbaik,” tutup Dr David.  

Dengan lonjakan jumlah pasien dan prosedur yang semakin canggih, Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AWS terus menunjukkan dedikasinya sebagai pusat layanan unggulan di Kalimantan Timur, memberikan harapan baru bagi pasien.

Sumber: