Bankaltimtara

Fadli Zon Kunjungi Masjid Tertua di Samarinda, Siap Dukung Perawatan Cagar Budaya Berusia 144 tahun

Fadli Zon Kunjungi Masjid Tertua di Samarinda, Siap Dukung Perawatan Cagar Budaya Berusia 144 tahun

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat memengunjungi Masjid Shiratal Mustaqiem di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, pada Jumat (30/5/2025) siang.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, melakukan kunjungan ke Masjid Shiratal Mustaqiem di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang, pada Jumat (30/5/2025) siang.

Masjid tertua di Samarinda ini, termasuk cagar budaya yang dibangun pada tahun 1881. 

Masjid bersejarah ini juga dikenal dengan konstruksi utamanya yang menggunakan kayu ulin, kayu khas Kalimantan yang terkenal kuat dan awet. 

"Masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat, tetapi juga merupakan simbol penting dalam sejarah perkembangan Islam di Kalimantan Timur. Masjid ini adalah bagian dari warisan budaya kita yang sudah lebih dari satu abad berdiri, dan kondisinya masih terawat dengan baik. Ini menunjukkan kepedulian masyarakat dalam menjaga situs sejarah," ucap Fadli Zon saat meninjau arsitektur masjid, Jumat(30/5/2025).

BACA JUGA: Istana Bantah Prabowo Minum Wine Bersama Macron: Sari Apel, Bukan Alkohol

BACA JUGA: Wamendagri Minta Kepala Daerah Tak Ragu Tindak Ormas Bermasalah dan Melanggar Hukum

Dalam kunjungan tersebut, Fadli Zon juga menegaskan pentingnya menjaga keaslian dan nilai sejarah yang selama ini terukir di setiap proses renovasi masjid. 

Ia juga menyebutkan bahwa masjid ini pernah meraih penghargaan sebagai juara 2 dalam Festival Masjid-Masjid Bersejarah se-Indonesia pada tahun 2003. 

"Renovasi bangunan cagar budaya itu wajib mementingkan keaslian. Jangan sampai perbaikan justru menghilangkan nilai sejarah. Kayu ulin yang digunakan harus tetap menjadi bahan utama. Jadi harus sebisa mungkin disesuaikan dengan bahan aslinya. Kecuali memang tidak bisa lagi digunakan karena kondisinya terlalu rusak," jelas Fadli Zon.

Pengakuan tersebut semakin mempertegas posisi Masjid Shiratal Mustaqiem sebagai cagar budaya yang vital, tidak hanya bagi Kalimantan Timur, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan. 

BACA JUGA: Indonesia dan Prancis Perkuat Diplomasi Budaya Lewat Lima Kerja Sama Strategis

BACA JUGA: Indonesia Tak Gentar Satu Grup dengan Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U-23

Berbagai aktivitas seperti kegiatan remaja masjid, rutinitas shalat berjamaah, gotong royong, majelis taklim, hingga pendidikan Al Quran, menjadi penanda bahwa masjid ini merupakan sentra kegiatan kerukunan masyarakat Samarinda Seberang.

Fadli pun menegaskan akan memberikan dukungan terhadap perawatan masjid bersejarah ini, baik dari segi fisik bangunan maupun sarana dan prasarana pendukung di sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: